Dokter Aisah Dahlan Sebut Punya Anak Penurut Malah Bahaya, Kenapa?

Praktisi dan Peneliti Neuroscience Dokter Aisah Dahlan
Sumber :
  • YouTube Helmy Yahya Bicara

VIVA Parenting – Tidak sedikit dari orangtua yang berharap memiliki anak yang memiliki otak damai. Otak damai dalam hal ini berkaitan dengan perilaku anak yang tidak pernah membantah dan selalu menurut. Namun ternyata, memiliki anak dengan otak damai malah bisa membahayakan mereka ketika beranjak dewasa. Kenapa?

Ustazah sekaligus dokter inspiratif, dr Aisah Dahlan menjelaskan bahwa anak dengan otak damai ini akan kesulitan untuk mengatakan tidak terhadap segala sesuatu termasuk hal yang negatif. Scroll untuk informasi lengkapnya, yuk!

“Punya anak watak damai di awal-awal menyenangkan bahwa dia tidak bantah. Tapi itu merepotkan kalau kita tidak belajar memperkenalkan kekuatan dan kelemahan anak,” kata dia dikutip dari tayangan YouTube Denny Sumargo, Rabu 17 Januari 2024. 

 Aisah Dahlan mengungkap, salah satu masalah yang mungkin ditemui oleh anak-anak dengan otak damai adalah penyalahgunaan narkoba. Diungkapnya, berdasarkan penelitian diketahui 60 persen anak-anak yang tersandung masalah narkoba adalah anak-anak yang otaknya damai.

“60 persen anak-anak yang kena narkoba adalah anak-anak yang otaknya damai. Yang terserah, iya terserah iya. Anak yang enggak suka konflik, makanya susah bilang tidak pada tekanan teman sebaya, ketika dia masuk di usia remaja, usia dewasa,” jelasnya.

Lebih lanjut menurut Aisah Dahlan, anak dengan otak damai memang terkesan penakut, sehingga dia tidak ingin terlibat dengan konflik. Alhasil jika suatu waktu ditawari narkoba dia akan kesulitan untuk menolak. Terlebih jika anak tersebut tidak memiliki pemahaman tentang narkoba yang merusak, anak akan semakin mudah terjerumus di lembah hitam itu.

“Otak hasrat damai kelemahannya terkesan penakut, tapi aslinya damai. Anak yang tidak mau konflik, tidak mau cari ribut. Tidak punya ilmu tentang narkoba. Kemudian enggak ada skill mengatakan ‘tidak’ secara asertif,” jelas dia.

Aisah Dahlan bercerita, dia lebih senang jika mendapati cerita dari orangtua yang menyebut anak mereka galak. Sebab kata dia, anak bandel akan takut dengan anak yang galak. Anak dengan karakter galak juga bisa lebih tegas dalam menyatakan tidak terhadap sesuatu yang salah.

“Saya bersyukur kalau ada anak yang galak karena anak bandel takut sama anak galak. (Mereka anak yang galak) lebih berani bilang tidak. Makanya anak yang wataknya mengatur atau sedikit tegas cuman 10 persen yang kena (narkoba),” ujar dia.

ilustrasi orang tua prank ke anak

Photo :
  • freepik

Maka dari itu, untuk pencegahan agar tidak terjadi hal negatif orangtua harus mengajarkan agar anak menjadi tegas.

"Diajarin untuk tegas, kalau disuruh bolos kamu harus bilang tidak. Kalau enggak punya skill itu, nanti dia ikut aja. Apalagi pas remaja ada keinginan diterima di lingkungan,” pungkas dr. Aisah Dahlan.