5 Manfaat Ajarkan Anak Berbagi, Tumbuhkan Rasa Empati Hingga Bikin Happy

Ilustrasi ibu dan anak/parenting/anak bermain.
Sumber :
  • Freepik/gpointstudio

JAKARTA – Mengajarkan anak untuk berbagi harus dilakukan sejak dini, karena memiliki banyak manfaat untuk buah hati. Hal itu turut diungkap oleh Psikolog Anak, Remaja, dan Keluarga Tiga Generasi, Ayoe Sutomo, M.Psi. 

Menurutnya, anak sudah mulai berkenalan dengan konsep berbagi sejak usia 3 tahun. Sebab, anak sudah mulai bersosialisasi dan memahami keberadaan orang lain di sekitar, maka secara perlahan memperkenalkan konsep berbagi dapat dimulai di usia ini. Yuk, scroll untuk info selengkapnya.

"Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memperkenalkan konsep dan mengajarkan berbagi pada anak, bisa dimulai dengan perkenalkan dengan cara menyenangkan dan tidak memaksa, memberi contoh, menggunakan media yang menyenangkan seperti bercerita dan dongeng," ujar Ayoe dalam keterangannya, dikutip Rabu 2 Agustus 2023. 

Selain itu, lanjut Ayu, mengajak anak bergabung dalam kelompok yang mendorongnya untuk berbagi, berikan penguatan positif untuk perilaku berbagi, dan fasilitasi kegiatan atau momen khusus untuk berbagi bersama dengan keluarga. 

"Mengajarkan anak konsep berbagi sejak dini memiliki banyak manfaat untuk perkembangan sosial dan emosi anak, di antaranya melatih anak meningkatkan keterampilan sosial yang positif, membantu anak mengembangkan kemampuan empati, membantu anak berlatih mengurangi potensi konflik, meningkatkan perasaan bahagia pada anak, serta membantu anak membangun lingkungan sosial yang positif," ungkapnya.

Lebih lanjut menurut Ayoe, orangtua memiliki peran sangat besar dalam mengajarkan konsep berbagi, karena anak-anak mengamati dan meniru perilaku orangtua, baik secara disadari maupun tidak. 

Karenanya, penting bagi orangtua untuk menjadikan berbagi sebagai aktivitas keseharian yang diharapkan dapat menjadi kebiasaan yang juga dilakukan oleh anak sampai mereka dewasa kelak. 

"Jangan lupa untuk selalu mendiskusikan makna aktivitas berbagi yang dilakukan bersama dengan anak, agar anak dapat memahami mengapa berbagi baik dilakukan," tuturnya. 

"Mendiskusikan makna berbagi dengan anak idealnya dibahas dari berbagai sudut pandang. Dimulai dari mendiskusikan manfaat berbagi pada anak yang membantu, serta manfaat bagi anak lain yang menerima, yang salah satunya adalah membantu dan menjadi bagian dalam perjalanan meraih mimpi anak-anak yang lainnya," tambah Ayoe Sutomo. 

Bicara berbagi, Wilio, melakukan donasi berupa sepatu gratis dan membantu dana pendidikan melalui Inspiration Factory Foundation (IFF). Inisiasi program tersebut merupakan langkah awal mereka memasuki usia barunya yang ke-6, dengan menunjukkan konsistensinya peduli terhadap dunia anak, termasuk pendidikan.

"Inisiasi program Wilio Class of 2023 #BornToBeTheChamp yang dilakukan sejak awal Juli bersama IFF, merupakan langkah nyata Wilio dalam mengembangkan dunia anak, khususnya pada pendidikan. Berbagi sepatu gratis atau menjadikan teman-teman IFF sebagai shoe-pal dari pelanggan setia kami, bisa menjadi contoh kecil tentang berbagi kepada sesama, sehingga mereka semakin paham bahwa mengejar impian merupakan hak semua anak," tutur Dea Putri Utama, Senior Marketing Manager untuk Kanmo Footwear and Active.

Jenny Tjoa, Founder Inspirational Factory Foundation menyampaikan, inisiasi program yang dijalankan melalui kampanye Wilio Class of 2023 #BornToBeTheChamp, bisa menjadi inspirasi banyak pihak tentang pentingnya berbagi kepada dunia anak. 

"Dalam mengajak anak-anak menjadi shoe-pal, program yang bermanfaat ini dapat mendorong anak-anak tumbuh dengan tidak memandang bulu dan selalu menebar energi positif. Harapannya, dana pendidikan dan sepatu yang disalurkan melalui kami dapat menumbuhkan generasi penerus bangsa yang lebih berdaya guna," tukas Jenny Tjoa.