Banyak Orangtua Takut Imunisasi Ganda Timbulkan Efek Samping, Begini Kata Ahli

Ilustrasi imunisasi.
Sumber :
  • Pixabay/dfuhlert

VIVA Parenting – Cakupan imunisasi dasar anak sempat mengalami penurunan akibat pandemi COVID-19. Menurunnya cakupan imunisasi dasar anak membuat pihak pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menginisiasi program vaksinasi kejar dengan suntikan ganda.

Suntikan ganda ini nantinya bisa dilakukan dalam satu waktu ketika anak pergi ke fasilitas kesehatan untuk melakukan imunisasi dasar. Scroll untuk info selengkapnya.

"Ada imunisasi ganda, dua vaksin berbeda yang diberikan pada saat yang bersamaan. Misalnya satu di paha kiri satu di paha kanan atau dalam satu paha diberikan dua suntikan yang diberikan jarak, atau diberikan satu di paha satu di lengan ini yang dimaksud imunisasi ganda," kata Ketua Indonesia Technical Advisory Group of Immunization (ITAGI),  Prof. Dr. Sri Rezeki Hadinegoro, dr., Sp.A (K) dalam acara Peluncuran dan Paparan Rekomendasi Imunisasi Anak 2023 di kawasan Sudirman Jakarta Pusat, Senin 29 Mei 2023. 

Prof Sri mengungkap bahwa program imunisasi ganda di Indonesia bukanlah yang pertama. Sebelumnya imunisasi ganda pertama kali dimulai di Yogyakarta pada tahun 2012 lalu. Program imunisasi ganda saat itu adalah dengan pemberian DPT, pentavalen plus IPV dan berdampak positif. 

"Apakah bisa diterima masyarakat di sana? Ternyata bagus sampai sekarang. Dan tidak ada efek samping seperti yang ditakutkan, orangtua bisa menerima," kata dia lebih lanjut.

Program Imunisasi Ganda ini juga sempat diberikan kepada masyarakat di Lombok Barat dan Lombok Timur serta Mataram di tahun 2017. Diungkapnya, hasilnya bisa mencakup di atas 80 persen. Program serupa juga pernah diinisiasi di Bangka Belitung.

Dijelaskan oleh Prof Sri Rezeki bahwa hal terpenting dalam program imunisasi ganda ini adalah kemampuan dan kepercayaan diri dari petugas di lapangan dalam memberikan imunisasi ganda ini.

"Paling penting yang petugas imunisasi ini harus yakin saya suntikkan ini tidak memberikan KIPI lebih. Selain itu penting juga memberikan pelatihan kepada petugas dalam mengomunikasikan kepada orangtua tentang pemberian imunisasi ganda ini harus dilakukan karena keterlambatan. Biasanya ibunya akan mengerti dan menerima," kata dia.

Di tahun lalu, Sri menjelaskan bahwa pemerintah sudah melakukan pedoman pelatihan bagaimana pemberian imunisasi ganda kepada para petugas di lapangan termasuk bagaimana cara menyuntik dan posisi anak saat disuntik. 

Ilustrasi Imunisasi

Photo :
  • ANTARA FOTO/Asep/Fathulrahman

Sementara itu, terkait dengan ketakutan sejumlah masyarakat dengan pemberian imunisasi ganda dalam satu waktu. Sri menjelaskan bahwa perlu pemberian pemahaman pada orangtua terkait imunisasi bisa menurunkan keganasan suatu penyakit.

"Penyakit sangat menular tidak bisa diatasi dengan ASI makanya dibikin vaksin. Jadi, pemberian vaksin itu memberikan kekebalan pada anak secara steril. Bayi-bayi juga lebih bagus pembentukan antibodinya jika diberikan vaksin sejak kecil daripada diberi saat dewasa," kata dia.