Awas, Mudik Perjalanan Jauh Rentan Muncul Ruam Popok Si Kecil
- Freepik/gpointstudio
VIVA Lifestyle – Menurut data epidemiologi kasus ruam popok terjadi pada 65 persen bayi dan kasus tertinggi terjadi di usia 6-12 bulan. Ruam popok rentan muncul ketika sedang dalam perjalanan jauh, terutama jelang mudik lebaran yang akan berlangsung sebentar lagi.
Jika Si Kecil mengalami ruam popok, maka Ia akan lebih mudah rewel dan kualitas tidurnya juga terganggu setiap hari. Ruam popok adalah kemerahan dan ruam pada pantat atau area genital bayi. Ini adalah ruam yang sangat umum. Kebanyakan bayi akan mendapatkannya dari waktu ke waktu.
Gejala ruam popok yang paling umum adalah kulit merah dan tampak lembut di area popok (bokong, paha, dan alat kelamin). Mungkin ada beberapa bintik, atau ruam bisa menutupi sebagian besar area popok. Bayi yang mengalami ruam popok sering kali rewel atau menangis saat area tersebut disentuh atau dibersihkan.
Dalam kasus yang parah, ruam dapat menyebabkan jerawat, lecet, atau luka lain di area popok bayi Anda. Jika ruam terinfeksi, bisa menjadi merah cerah dan kulit bisa membengkak. Bercak atau bintik merah kecil dapat menyebar di luar bagian utama ruam, bahkan di luar area popok.
Dalam banyak kasus, ruam popok dapat dihindari atau dicegah. Jadikan langkah-langkah ini bagian dari rutinitas, termasuk saat sedang dalam perjalanan mudik.
Popok yang Tepat
Periksa popok bayi Anda sesering mungkin dan ganti segera setelah basah atau kotor. Biarkan kulit bayi Anda benar-benar kering sebelum mengenakan popok lain. Beri popok ukuran yang pas untuk memungkinkan aliran udara. Jangan biarkan tab perekat menempel pada kulit bayi Anda.
"Selain memilih popok yang tepat, Ibu juga disarankan rutin untuk mengganti popok, yaitu setiap 2-3 jam sekali sehingga urine tidak terlalu lama kontak langsung dengan kulit. Kulit yang lembab dan kurang bersih memicu ruam popok yang sangat menggangu kesehatan bayi," ujar dokter spesialis anak, dr.Kemala prianggardini,SpA, dalam keterangan pers Makuku.
Jaga Kebersihan
Cuci tangan Anda sebelum dan sesudah mengganti popok untuk mencegah penyebaran kuman penyebab infeksi. Beberapa bayi sering mengalami ruam. Anda dapat mengoleskan salep penghalang pada setiap penggantian popok untuk mencegah iritasi. Produk yang mengandung seng oksida (seperti Desitin) atau minyak bumi (seperti Vaseline) adalah pilihan yang baik.
Hindari Bedak
Jangan gunakan bedak, seperti tepung maizena atau bedak bayi, di pantat bayi Anda. Serbuk yang dihirup dapat mengiritasi paru-paru mereka.
Edukasi Ibu
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meminimalisir terjadinya ruam popok Si Kecil adalah dengan melakukan edukasi mengenai ruam popok, terutama kepada Ibu muda di Indonesia. Rata-rata, jumlah Ibu nifas atau melahirkan di setiap provinsi Indonesia pada tahun 2019 berjumlah 148.548. Oleh karena itu, penting diadakan edukasi untuk Ibu di Indonesia secara rutin, apalagi kasus ruam popok di Indonesia sudah tidak jarang dialami oleh Si Kecil seperti Program MAKUKU Pekan Edukasi Ruam Popok mulai Maret hingga Mei 2023.
"Ibu adalah sosok penting dalam menjaga kesehatan kanggota keluarga, termasuk kebersihan kulit bayi. Oleh karenanya edukasi sangat penting. Jika kebersihan kulit tidak terjaga, apalagi jika dialami oleh bayi, dapat menimbulkan berbagai penyakit kulit seperti ruam popok," tambah dokter Kemala.
Senada, CEO MAKUKU, Jason Lee menyampaikan, program ini khususnya Ibu muda yang masih belajar untuk menciptakan pengalaman parenting yang menyenangkan bagi Ibu dan Si Kecil. Untuk mendukung mendukung penanganan masalah ruam popok di Indonesia, saat ini MAKUKU sedang mengadakan beberapa kegiatan, khususnya bagi Orangtua baru di Indonesia. Beberapa kegiatan tersebut adalah:
Healthy Talk Series di youtube MAKUKU Indonesia, MAKUKU UGC Challenge, dan MAKUKU Intimate Community Gathering.
"Sebelumnya, MAKUKU telah memecahkan 2 rekor MURI sebagai “Popok Bayi Sekali Pakai Tertipis” dan “Popok dengan Fasilitas Anti Gumpal Pertama di Indonesia (SAP Teknology)"," tambahnya.