IDAI Tak Anjurkan Orang Tua Ajak Bayi Mudik Pakai Sepeda Motor, Ini Bahayanya

Pemudik menggunakan sepeda motor melintasi jalur selatan Jawa Tengah
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Idhad Zakaria

VIVA ShowbizMudik menjadi tradisi yang dilakukan oleh umat Muslim di Indonesia untuk mempererat tali silaturahmi ke daerah tempat keluarganya berkumpul. Hanya saja, tak sedikit yang mencari biaya murah dengan memakai sepeda motor, meski berisiko membahayakan kesehatan anak yang turut diajak dalam perjalanan jauh.

Dokter spesialis anak konsultan tumbuh kembang-pediatri sosial dr. Hari Wahyu Nugroho, Sp.A(K), M.Kes, menegaskan agar saat mudik memakai sepeda motor, orang tua tidak mengajak serta anaknya, terutama pada usia bawah dua tahun (baduta).

Hal tersebut dapat membahayakan kondisi anak yang rentan terhadap risiko kesehatan di perjalanan. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

"Anak di bawah 2 tahun tidak boleh diajak berboncengan dengan roda dua di jalan raya," kata dokter Hari dalam webinar bersama IDAI, Selasa 4 April 2023.

Seorang ibu membawa kedua anaknya saat mengantre pendaftaran hari pertama Program Mudik Lebaran Gratis 2019 yang digelar oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat di Gedung Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Selasa, 26 Maret 2019.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Andi Firdaus

Hari melarang keras agar tidak membawa baduta dengan memakai sepeda motor di jalan raya karena keamanannya tidak terjamin.

Terlebih, banyak orang tua yang terbiasa menempatkan anak bayi di posisi depan. Salah satu yang berisiko pada anak yakni rentan diintai hipotermia atau kedinginan.

"Mengingat dari kemampuan motorik, kemudian juga dari status imunitas, kalau menurut saya, anak di bawah dua tahun tidak boleh dibawa dengan menggunakan berboncengan roda dua di jalan raya," tegasnya lagi.

Mudik motor

Photo :
  • U-Report

Pada dasarnya, perkembangan motorik anak usia 0-12 bulan hingga dua tahun, belum cukup matang. Perkembangan motorik ini terlihat dari proses genggaman dan pijakan anak yang sudah cukup kuat di usia menjelang dua tahun.

Meski beberapa orang tua memberi pengaman berupa ikat pinggang atau kain yang diikat saat perjalanan memakai sepeda motor, namun tetap tak menjamin kesehatan bayi secara menyeluruh.

Sebab, pemakaian tersebut berbeda dengan car seat yang sudah sesuai standard keamanan dalam berkendara pada anak.

"Kalau toh misalnya dia pakai ikat pinggang atau yang lainnya, itu pun tidak menjamin seratus persen karena itu kan belum terstandarisasi seperti car seat. Artinya tidak disesuaikan dengan bentuk besaran anatomi atau antropometri dari bayinya, artinya juga masih rawan," lanjut Hari.

Namun lagi-lagi, Hari juga menilai pemakaian car seat masih jarang digunakan sebagai kebiasaan masyarakat Indonesia. Padahal, memakai mobil saat mudik ditambah pemakaian car seat akan membuat keamanan lebih baik.

Sayangnya, banyak masyarakat yang mengesampingkan keamanan tersebut dengan tetap memakai motor saat mudik.

Selain itu, pemerintah belum memberikan regulasi tetap dalam mengatur pemakaian sepeda motor untuk membawa anak sesuai usia yang dibolehkan ikut mudik.

Hari berharap agar regulasi tersebut nantinya dapat diberikan agar keamanan anak semakin terjamin.

"Kita berharap maka kemudian regulasinya bisa dimunculkan dan juga regulasinya ini bisa ditegakkan," tambahnya.