Cegah Stunting, Menkes: Bapak-bapak Lebih Baik Beli Telur Ketimbang Beli Rokok!
- Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden
VIVA Parenting – Pemerintah Indonesia terus melakukan berbagai upaya untuk mencegah gizi buruk pada anak atau stunting. Salah satunya yaitu dengan memberi asupan bergizi pada anak seperti telur, ayam, daging hingga sayuran.
Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin dan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono meninjau Posyandu Balita di Cempaka 3, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Rabu 22 Februari 2023.
Pada kesempatan itu, Menkes Budi Gunadi berpesan kepada seluruh orang tua, khususnya bagi bapak-bapak lebih baik membeli telur daripada beli rokok. Hal itu dikarenakan telur merupakan makanan bergizi yang harus diberikan pada anak.
"Daripada dipakai buat ngerokok bapak-bapaknya bisa habis Rp10 ribu sehari, lebih baik dibeliin telur buat anaknya. Jadi ibu-ibu, tolong, bapak-bapaknya nggak usah ngerokok, buat beli telur anaknya," ujar Menkes Budi Gunadi di Jakarta Pusat, Rabu 22 Februari 2023.
Menkes Budi mengatakan timbangan anak harus mengalami peningkatan setiap bulannya. Jika berat badan tidak naik, lanjut Menkes Budi, bisa jadi ciri-ciri stunting.
"Timbang harus setiap bulan. Kalau timbangannya nggak naik, nah itu udah ciri-ciri. Dia harus dikasih telur saja tiap hari. Sekali beli sekilo dapatnya 16 ya? Jadi bayangin, beli telur sekilo Rp30 ribu bisa untuk si bayi 16 hari," katanya.
Sebagai informasi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga meminta agar para kepala daerah bisa menekan angka gagal tumbuh pada anak atau stunting di daerahnya masing-masing. Hal tersebut penting mengingat Indonesia akan memiliki bonus demografi yang puncaknya pada tahun 2030-2035 sehingga pengembangan sumber daya manusia (SDM) harus terus dioptimalkan.
"Kalau SDM-SDM kita tidak berada pada posisi yang ininya (otaknya) baik, sehingga memiliki produktivitas baik, hati-hati bukan keuntungan yang akan kita dapat, tetapi akan memberikan beban yang besar kepada negara sehingga stunting harus menjadi target penyelesaian bagi pengembangan sumber daya manusia Indonesia," ujarnya.
Menurut Presiden, angka stunting secara nasional terus mengalami penurunan dari angka 37 persen pada tahun 2014 menjadi 24 persen pada tahun 2021 dan diperkirakan pada angka 21 persen pada tahun 2022. Meskipun telah turun drastis, namun Presiden terus mendorong agar target di bawah 14 persen pada 2024 bisa tercapai.
"Target kita di tahun 2024 harus berada di bawah 14 persen. Bukan hal yang mudah, tetapi sekali lagi kalau kerja keras kita seperti saat kita bekerja mengatasi pandemi, saya yakin ini bukan persoalan yang susah diselesaikan. Datanya ada," ujarnya.