7 Cara Menyapih Anak, yang Penting Sabar dan Penuh Kasih Sayang
- Pixabay/Ben_Kerckx
VIVA Parenting – Cara menyapih anak merupakan salah satu fase yang harus dilakukan setelah melewati tahapan ASI eksklusif. Menyapih juga diperlukan agar Si Kecil siap untuk memulai mengonsumsi makanan padat ataupun minum susu formula. Umumnya, ada dua hal yang bisa dilakukan sebagai cara menyapih anak, yaitu cara konvensional dan baby-led weaning (BLW). Perlu diingat, tidak semua orang tua harus mengikuti cara menyapih anak yang sama. Sebab, ada berbagai faktor yang akan memengaruhi sesuai kondisinya. Di saat ini, Moms harus mulai mempersiapkan proses menyapih anak. Masa-masa ini merupakan salah satu tantangan berat, khususnya untuk para ibu. Ada yang merasa tidak tega, ada juga yang merasa bingung bagaimana cara menyapih anak yang baik dan benar.
Nah, berikut ini tanda-tanda ketika bayi siap untuk disapih:
Bayi mulai tampak tidak tertarik saat menyusu di payudara ibu.
Bayi tetap rewel walaupun sudah diberi ASI.
Bayi menyusui dalam waktu yang lebih pendek daripada biasanya.
Bayi mudah terganggu saat sedang menyusu.
Bayi “bermain” dengan payudara ibu, seperti menarik dan menggigit payudara ibu,
Bayi menyusu di payudara ibu tapi tidak mengisapnya sehingga ASI tidak keluar.
Bayi mungkin tetap menyusu di payudara ibu, tapi hanya untuk mencari kenyamanan.
Cara menyapih anak yang dilansir dari berbagai sumber yang telah dirangkum:
1. Komunikasi sebagai kunci cara menyapih anak
Walaupun usia anak masih tergolong kecil, tetapi memberi pengertian terhadap suatu perubahan itu penting. Ini adalah ‘PR’ Anda untuk menyampaikan langsung ke anak untuk mengubah kebiasaan menyusunya. Berikan ia pengertian bahwa menyusui sudah tidak lagi baik dilakukan karena ia semakin lama semakin besar. Anda bisa memberikan contoh kepadanya bahwa anak yang sudah besar tidak perlu lagi menyusu dari ibunya.
2. Cara menyapih anak dengan menawarkan botol susu
Coba mulai tawarkan botol susu kepada anak daripada menyusu langsung di payudara ibu sebagai cara menyapih. Botol susu ini bisa diisi dengan ASI atau susu formula. Anda bisa mengoleskan beberapa tetes ASI di bibir atau lidah bayi sebelum menyusu di botol agar ia bisa menerima botol susu dengan mudah. Mengurangi frekuensi menyusu di payudara ibu selama beberapa minggu diharapkan dapat membantu bayi menyesuaikan diri dengan perubahan secara perlahan. Akan tetapi, sebaiknya hindari memberikan ASI campur susu formula (sufor) di dalam satu botol yang sama.
3. Tunda waktu anak menyusui
Menunda waktu di jadwal menyusui dapat mengurangi frekuensi anak menyusui dalam sehari. Jika usia anak Anda lebih tua, Anda mungkin bisa mengalihkan perhatiannya dengan aktivitas lain saat ia ingin menyusu.
Cara lainnya juga bisa dengan menawarkannya susu formula atau makanan lain. Ketika anak ingin menyusu di sore hari, Anda bisa menjelaskan kepadanya bahwa ia harus menunggu sampai menjelang tidur untuk menyusu di payudara ibu.
4. Gendong anak Anda dengan cara yang berbeda
Untuk menghindari anak kembali merengek atau menangis karena ingin menyusu ASI, lebih baik untuk menggendong anak dengan cara yang berbeda. Anda bisa coba menggendong anak dipunggung atau menggendong dengan posisi saling memeluk satu sama lain.
Kuncinya, hindari posisi menyusui dengan menggendong yang biasa Anda lakukan ketika Anda memberikannya ASI. Ini dilakukan sebagai cara mudah untuk menyapih anak usia 2 tahun agar pelan-pelan berhenti menyusu ASI.
5. Cara menyapih anak dengan membiarkan ia bermain
Memberikan si kecil waktu bermain akan membuat si kecil lupa untuk menyusu dari ibu. Ambil contoh dengan membiarkan anak menghabiskan waktu dengan bermain bersama teman sebagai cara mudah menyapih usia 2 tahun. Berikan juga mainan kesukaannya sebagai jalan keluar bagi Anda yang mempunyai anak dengan masalah susah untuk berhenti menyusu ASI.
6. Mengubah kebiasaan tidur
Kunci sukses cara menyapih anak adalah melakukan segala hal yang membuatnya lupa menyusui. Biasanya, hal ini terkait dengan kebiasaan yang sering Anda lakukan padanya. Jika Anda sering menidurkan si kecil di atas pangkuan sambil memberi ASI, mulai sekarang ubah kebiasaan tersebut.
Anda bisa menidurkan di atas kerajang bayi, kursi goyang, atau di mana pun yang membuat anak nyaman dan mudah tertidur. Ketika ia menunjukkan tanda ingin menyusu, Anda bisa melakukan cara menyapih anak dari ASI dan menggantinya dengan susu formula. Menerapkan proses menyapih kepada anak memang bukan perihal mudah. Sebab tak jarang, para ibu justru merasa tidak tega melihat si kecil merengek ingin menyusu dari payudara.
7. Tambah frekuensi MPASI dan cemilan
Jika anak biasa makan utama 3 kali sehari dan 2 kali camilan, ketika proses menyapih Mama bisa menambah frekuensi makan anak. Misalnya sehari anak makan menjadi 4 kali, yaitu makan pagi, siang, sore dan malam.
Jangan lupa juga Ma, tambah frekuensi cemilan anak menjadi 3 kali dalam sehari. Hal ini, untuk mencegah agar anak tidak merasa kelaparan. Selain itu, pastikan makanan yang diberikan pada anak kaya akan gizi.