Moms, Begini Cara Efektif Pantau Anak yang Gemar Main Gadget
- Istimewa
VIVA Parenting – Penggunaan gawai di kalangan anak-anak semakin sulit dikendalikan. Terlebih, semenjak pandemi dan aktivitas lebih banyak dilakukan di rumah, sehingga pemakaian gadget tak bisa dihindari, baik untuk kegiatan belajar di rumah atau sekadar bermain.
Padahal, pemakaian gawai terlalu berlebihan akan membawa dampak buruk, apalagi bagi anak. Lalu, adakah cara yang bisa membantu orangtua untuk mengawasi pemakaian gadget pada anak-anak?
Ketua Departemen Ketahanan Keluarga Bidang Perempuan & Ketahanan Keluarga DPP PKS, Eko Yuliarti Siroj, mengatakan, salah satu tantangan terbesar di Indonesia adalah penggunaan teknologi terutama bagi anak-anak, yang belum memiliki bekal yang cukup untuk masuk ke dunia teknologi yang sangat terbuka.
Oleh karena itu, dalam rangka membantu dan memudahkan orangtua dalam mengasuh dan memantau perkembangan anak-anak mereka, diluncurkanlah aplikasi digital parenting pertama di Indonesia, Ruang ORTU by ASIA.
"Kami menilai, aplikasi Ruang ORTU by ASIA sangat membantu, terutama bagi orangtua dalam mengendalikan arus informasi teknologi kepada anak-anak," kata Eko dalam keterangannya, Selasa 16 Agustus 2022.
Aplikasi ini dirancang berdasarkan pemahaman budaya dan kebiasaan masyarakat Indonesia dan disajikan dalam bahasa Indonesia. Beberapa fitur dari aplikasi ini antara lain, Mode Asuh Instan, Jadwal Penggunaan, Monitoring Aktivitas, Geo Fencing, Memantau Panggilan, Blokir Internet, Blokir Aplikasi, Pembatasan Penggunaan, dan Mitra Asuh, serta konten-konten positif bagi perkembangan anak.
"Kami selaku pengembang, sangat bangga dapat memperkenalkan untuk kali pertama kepada publik. Aplikasi yang sangat bermanfaat bagi orangtua dalam pengawasan terhadap anak-anak mereka dalam penggunaan gawai," kata Ketua Umum ASIA Mohammad Ilham Anwar.
Pada kesempatan tersebut, Asisten Deputi Pemenuhan Hak dan Perlindungan Anak pada Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Imron Rosadi, turut mengapresiasi dengan diluncurkannya aplikasi ini. Menurutnya, aplikasi ini layak didukung dengan rekomendasi kebijakan agar dapat diperluas untuk komunitas pendidikan dan orangtua lainnya.
"Kami berharap aplikasi ini dapat digunakan bagi anak-anak usia 11 tahun ke bawah yang di Indonesia yang jumlah bisa mencapai 80 juta orang. Oleh karenanya, jika ingin lebih masif lagi, ini harus dibawa ke kebijakan ranah publik yang lebih luas dan tentu saja tidak asal mendukung. Namun, dengan landasan hukum yang kuat dan dengan dukungan pemerintah, lembaga terkait dan masyarakat," pungkas Imron.