Pesan Menteri Yaqut Cholil di Peringatan Hari Anak Nasional

Peringatan Hari Anak Nasional 2022 di Jungeland Adventure Theme Park
Sumber :
  • VIVA/ Muhammad AR

VIVA Parenting – Kementerian Agama RI, melalui Direktorat Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam menyelenggarakan Pentas Seni Hari Anak Nasional 2022 di JungleLand Adventure Theme Park, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Selasa 8 Agustus 2022. Acara tersebut dihadiri anak-anak sekolah dari Aceh hingga Papua.

Dirjen Pendidikan Islam Kemenag RI, M Ali Ramdani menyampaikan, Hari Anak Nasional jatuh pada 23 Juli lalu, Kementerian Agama RI tetap merayakannya meskipun di bulan Agustus. Hal ini dilakukan karena mengingat betapa pentingnya moment Hari Anak Nasional (HAN). Kementerian Agama RI memiliki tugas dan fungsi pengelolaan pendidikan agama dan keagamaan (seperti madrasah mulai dari tingkat Raudlatul Athfal/RA, Madrasah Ibtidaiyah/MI, Madrasah Tsanawiyah/dan pondok pesantren). Mereka yang duduk di bangku pendidikan tersebut adalah anak-anak. Oleh sebab itu, HAN ini menjadi momentum bersama untuk kembali memperhatikan anak-anak.

Peringatan Hari Anak Nasional 2022 di Jungeland Adventure Theme Park

Photo :
  • VIVA/ Muhammad AR

"Peringatan HAN ini memberikan pemahaman bahwa anak merupakan generasi penerus cita-cita perjuangan bangsa dan karenanya anak harus memiliki bekal keimanan, kepribadian, kecerdasan, keterampilan, semangat kebangsaan serta kesehatan jasmani agar dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang berbudi luhur, cerdas dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa," katanya saat memberi sambutan.

Selain itu, peringatan HAN juga merupakan bentuk penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak anak sebagai generasi penerus bangsa, serta mendorong terwujudnya Indonesia Layak Anak (IDOLA) 2030. Tena nasional pada HAN tahun ini adalah Anak Terlindungi Indonesia Maju. Pada Pentas Seni ini dihadiri oleh 200 siswa-siswi madrasah dari Jabodetabek dan perwakilan dari sejumlah provinsi seperti Nusa Tenggara Timur, Papua Barat, Aceh, Maluku, Medan, Sumatera Selatan dan Sulawesi Tenggara.

Jungleland

Photo :
  • VIVA/ Muhammad AR

Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan alasannya mengapa harus ada peringatan HAN.

"Yang pertama kita semua wajib bersyukur pada pagi hari ini kita diberikan kesehatan, kesempatan untuk bisa bersama-sama bergembira disini merayakan HAN, kenapa harus ada perayaan HAN? Hari ini yang penting anak-anak bergembira, jadi anak-anakku, anak-anak Indonesia di pagi hari ini kita bergembira merayakan HAN," katanya.

"Doorprize sudah disiapkan oleh panitia mulai dari sepeda hingga bola voli dan saya ingin memastikan agar anak-anak nanti pulang semua membawa doorprize semua, gak boleh anak-anak pulang dari sini gak bawa doorprize. Kalo kurang gak tau gimana caranya agar bisa terpenuhi," imbuhnya.

Gus Yaqut menyampaikan pesan pada para orang tua agar para anak terlindungi dari pelecehan seksual, perundungan, hingga menjaga pendidikannl serta pertumbuhannya.

"Berikutnya saya hanya ingin menyampaikan pesan singkat saja kepada bapak ibu sekalian, poinnya adalah para orangtua ini memastikan agar anak-anak kita terlindungi baik dari perundungan hingga pelecehan dan terjaga pendidikan, kesehatan dan pertumbuhannya, memastikan anak-anak kita memiliki masa depan yang baik," jelasnya.

Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas

Photo :
  • VIVA/ Muhammad AR

Orangtua, kata Gus Yaqut melanjutkan, orang tua tidak boleh memaksakan anak. Tugas sebagai orangtua hanya mengawasi dan memastikan bahwa anak-anak sampai pada tujuan yang mereka inginkan.

"Jadi saya ingin memastikan di HAN ini para orangtua memastikan anak-anak kita ini benar-benar mampu menjadi anak-anak yang kelak menjadi harapan bangsa dan negara yang kita cintai," jelasnya.

Rangkaian kegiatan HAN ini akan dijadikan video klip Lagu Hari Anak Nasional. Direktorat Jenderal Pendidikan Islam menciptakan lagu Hari Anak Nasional. Lagu ini diciptakan dengan beat (hentakan) yang aman bagi sensor motorik dan psikologi anak.

Selain bernyanyi, Menteri Agama beserta istri akan menemani anak-anak untuk bermain dolanan tradisional, seperti Rorodaan, Egrang, Lompat Karet dan lain-lain. Setelah Pentas Seni, peserta atau anak-anak diberikan kesempatan untuk bermain di wahana-wahana yang ada di Jungle Land.