Jadwal Imunisasi Bayi Rekomendasi IDAI, Wajib Diketahui Orang Tua
- ist
VIVA Parenting – Pemberian imunisasi pada anak sangatlah penting untuk membuatnya tetap sehat. Berdasarkan data dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), imunisasi mampu mencegah 2 sampai 3 juta kematian anak setiap tahun.
Menurut situs resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), vaksin adalah alat atau produk yang menghasilkan kekebalan terhadap penyakit tertentu. Pemberian imunisasi secara teratur dapat berdampak positif pada anak.
Berikut tabel jadwal imunisasi anak rekomendasi IDAI tahun 2020. Jadwal ini dibuat untuk memudahkan orangtua dan dokter guna mengetahui waktu pemberian imunisasi yang tepat sesuai usia anak.
Jadwal imunisasi bayi rekomendasi IDAI
- Hepatitis B
Bayi menerima imunisasi Hepatitis B sebanyak 4 kali sebelum usia 6 bulan. Pemberian vaksin ini jaraknya satu bulan, yaitu ketika bayi baru lahir, bayi usia 2, 3, 4 bulan.
- Polio
Bayi mendapatkan imunisasi polio tipe OPV ketika ia baru lahir sampai usia 1 bulan. Kemudian pengulangan setiap bulan yaitu usia 2,3, dan 4 bulan.
- BCG
Jadwal imunisasi BCG hanya satu kali, ketika bayi berusia 3 bulan, tetapi lebih efektif dan optimal bila bayi mendapatkannya saat usia 2 bulan.
- Difteri, pertusis, dan tetanus (DPT)
Pemberian vaksinasi ini bertujuan untuk mencegah tiga penyakit sekaligus dalam satu suntikan, yaitu difteri, pertusis (batuk rejan), dan tetanus. Ketiganya merupakan penyakit yang sangat parah dan bisa menyebabkan kematian anak.
Jadwal imunisasi DPT pertama kali diberikan pada bayi usia dua bulan dengan interval atau jeda satu bulan sehingga pemberiannya saat bayi usia 2, 3, 4 bulan.
- Influenza
Pemberian imunisasi influenza bisa dimulai ketika bayi berusia 6 bulan dan bisa diberikan kapan saja, tidak perlu sesuai jadwal. Sebaiknya anak menerima imunisasi influenza setiap satu tahun sekali. Imunisasi influenza tidak termasuk imunisasi wajib.
- Pneumokokus (PCV)
Jadwal imunisasi PCV dimulai sejak bayi usia 2 bulan dan diberikan 3 kali dengan interval 4 – 8 minggu (usia bayi 2, 4, 6 bulan). Imunisasi PCV tidak menimbulkan efek samping pada bayi.
- Rotavirus: 2, 4 maksimal di 6 bulan
Untuk vaksinasi yang satu ini tidak boleh diberikan jika bayi melebihi usia 6 bulan. Jadi 3 dosis yang ada harus selesai saat usia 6 bulan dengan interval pemberian minimal 4 minggu.
- Campak, Mumps dan rubella (MR/MMR): 9 bulan
Anak usia 9 bulan sudah bisa menerima vaksin MMR. Ini adalah vaksin untuk mencegah penyakit campak (measles), gondongan (mumps), dan rubella (campak jerman).
- Japanese encephalitis (JE)
Nyamuk menularkan penyakit infeksi virus Japanese Encepalitis (JE). Penyakit ini awalnya ditemukan di Jepang pada 1871.
Anak-anak berusia kurang dari 10 tahun sering mengalami hal ini. Oleh karenanya, pemberian imunisasi JE yang sesuai jadwal sangat penting pada bayi dan anak.
Jadwal imunisasi Japanese Encephalitis (JE) yaitu dimulai saat anak mulai usia 12 bulan dan diulang atau booster 1-2 tahun berikutnya.?
- Varisela: 12-18 bulan
Vaksin ini diberikan 2 kali dengan interval 6 minggu-3 bulan
- Hepatitis A: 12-24 bulan
Diberikan 2 kali dengan interval 6-12 bulan.
Manfaat imunisasi
Manfaat imunisasi adalah mencegah dan mengurangi risiko komplikasi akibat penyakit-penyakit yang berbahaya dan menular.
Ketika anak sudah mendapatkan vaksinasi, tubuhnya akan secara otomatis sudah lengkap dengan sistem imun yang bekerja spesifik untuk melawan virus, bakteri, atau kuman penyebab penyakit tersebut.
Sebaliknya, jika anak tidak mendapatkan imunisasi, mereka akan lebih berisiko tertular penyakit berbahaya dan mengalami komplikasi yang parah.
Anak yang tidak menerima vaksinasi juga berisiko menularkan penyakit yang mereka derita ke orang-orang lain. Alhasil, wabah penyakit dan tingkat kematian akan semakin tinggi.