Campak Dianggap Sepele, Ini Pesan Gubernur DKI untuk Orang Tua

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan rumah sehat Jakarta
Sumber :
  • ANTARA

VIVA Parenting – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meresmikan program Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) pada Rabu 3 Agustus 2022. Peresmian itu pun dibarengi dengan peresmian rumah sehat untuk Jakarta di RSUD Cengkareng, Jakarta Barat. 

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan berharap kepada seluruh orang tua untuk melengkapi imunisasi terhadap anaknya. Hal itu bertujuan untuk melindungi dan menjaga para anak-anak dari Campak Rubella.

“Saya mengajak kepada seluruh orang tua untuk mengajak anaknya imunisasi. Kita ingin agar anak-anak ini bisa mendapatkan perlindungan yang baik dan ini bukan sesuatu yang unik tetapi harus masif dikerjakannya. Kita mencintai dan melindungi anak-anak kita. Kita wujudkan cinta kasih itu dalam bentuk perlindungan kepada anak-anak semua,” kata Anies Baswedan kepada wartawan, Rabu 3 Agustus 2022.

Sebelumnya, Ikatan Dokter Anak Indonesia mencatat terdapat peningkatan kasus campak dan rubella pada anak dan ibu hamil selama pandemi ini di 25 provinsi. Hal ini tentu bisa membahayakan kondisi ibu mau pun janin yang lahir kelak, serta kelompok anak-anak yang masih rentan.

"Kami mengajak masyarakat untuk melindungi anak, cucu dan keponakan kita dari penyakit berbahaya, dengan melengkapi imunisasi mereka. Selama pandemi COVID banyak balita imunisasinya terlewat, sehingga kasus Campak, Rubela dan Difteri di Indonesia tahun 2021-2022 meningkat di banyak kabupaten," ujar anggota Satgas Imunisasi Anak PP IDAI Prof. DR. dr. Soedjatmiko, Sp.A(K), M.Si., dalam webinar Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN), baru-baru ini.

Anggota Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional itu melanjutkan bahwa campak kerap dianggap sepele lantaran didominasi dengan gejala ruam dan bintik merah di sekujur tubuh. Padahal, jika orang tua mau menilik lebih dalam, gejala dan dampak campak bisa lebih berbahaya, khususnya pada anak yang belum divaksin. 

"Pada periode 2012 sampai 2017 ada 571 bayi kejang, radang otak akibat campak. Jadi jangan mengira kalau campak hanya merah-merah," kata Prof Soedjatmiko. 

Tak hanya itu, dampak pada anak yang belum diberi imunisasi, dapat mengalami radang paru akibat campak. 

Hal tersebut terbukti dari catatan IDAI di periode yang sama, yakni  2.853 bayi mengalami radang paru atau pneumonia terkait campak. "Kalau pun sembuh dia akan cacat, kalau kena radang paru bisa meninggal," tuturnya lagi.