Tantangan Era Medsos, Liliyana Natsir Ajak Anak Aktif Olahraga
- Istimewa
VIVA – Legenda bulutangkis Tanah Air, Liliyana Natsir, mengungkapkan bahwa anak-anak di masa kini harus bisa tetap aktif bergerak di tengah gempuran teknologi kekinian. Menurutnya, olahraga menjadi salah satu cara tepat agar anak bisa bugar sekaligus berprestasi, lho.
Tantangan di era digital, terutama dengan adanya pandemi, memicu anak lebih banyak berinteraksi melalui gadget. Namun menurut Butet, sapaan atlet yang pensiun sejak 2019 lalu ini, orang tua memiliki peran penting dalam mengajak anak tetap aktif bergerak. Hal ini juga yang membuatnya mulai berkecimpung di dunia olahraga.
"Karena orangtua punya alasan bahwa bulutangkis jadi salah satu cabang olahraga yang bisa mendunia dan sudah ada contoh-contohnya, senior-senior di bulutangkis. Itu yang membuat orangtua saya punya keinginan agar saya menekuni dunia bulutangkis dan itu terbukti," ujarnya dikutip dari keterangan pers Dettol, Jumat, 11 Maret 2022.
Di satu sisi, Butet melihat anak-anak generasi saat ini sejatinya tak jauh berbeda dengan dirinya di masa kecil dulu. Keinginan untuk tetap bermain dan bebas menjadi tujuan semua anak.
"Zaman segitu (masa kanak-kanak) tantangan juga banyak, karena di umur segitu ingin main, teman-teman di luar lebih bebas," bebernya.
Atlet asal Manado ini juga tak memungkiri bahwa keinginan untuk bisa bebas bermain gadget akan hinggap di benak anak-anak generasi saat ini. Namun, Butet mengingatkan bahwa rutinitas pola hidup sehat yang dibangun sejak dini akan membuahkan hasil, yang mungkin akan dirasakan oleh para generasi muda dengan cita-cita sebagai atlet seperti dirinya.
"Kita sebagai atlet harus bangun pagi, harus latihan capek, sakit-sakit badan, lecet, cidera, ada tantangan sendiri buat kita. Jika kita bisa melewati itu, kita bisa jadi atlet remaja super luar biasa dan bertalenta banget," imbau Liliyana Natsir.
Peraih medali emas Olimpiade ini juga menyatakan bahwa menekuni bidang olahraga, khususnya bulutangkis, merupakan passion-nya sejak kecil yang mendorong untuk menjadi atlet nasional agar dapat mengharumkan nama bangsa. Rupanya, faktor lain yang membuat Butet menjalani hobi berolahraganya adalah karena tak takut berkeringat.
"Sebagai perempuan, saya tidak merasa bahwa berkeringat dan berpanas-panasan di lapangan adalah suatu halangan, melainkan bukti bahwa saya bangga dapat melakukan sesuatu yang saya sukai dan berhasil menjadi salah satu yang terbaik," pungkas Lilitana Natsir.
Senada, Senior Brand Manager Dettol Healthy Body Alvin Wiradarma, menambahkan bahwa selain passion dan bakat, lingkungan yang mendukung juga merupakan salah satu faktor kunci yang dapat memotivasi seseorang untuk meraih impiannya. Sebagai bagian dari masyarakat sudah sepatutnya kita memberikan dukungan kepada generasi muda dan khususnya perempuan yang memiliki passion di bidangnya masing-masing.
"Contohnya dalam berolahraga, dengan bersama-sama membangun perspektif bahwa setiap perempuan yang berani berjuang meraih mimpinya memiliki daya tarik masing-masing sekal ipun saat Ia harus berpanas-panasan dan berkeringat," jelasnya.
Di Indonesia, sejumlah remaja putri yang memiliki semangat dalam bidang olahraga kini tengah berjuang mengukir prestasi untuk mengharumkan nama bangsa di skala nasional dan internasional. Melihat hal ini, Dettol turut bangga dan terinspirasi atas kegigihan dan ketekunan mereka dalam meraih kesuksesan dalam bidang yang mereka sukai.
Di usia belianya, tiga atlet remaja putri berprestasi ini secara tidak langsung menjadi duta bagi masing-masing cabang olahraga yang digeluti dan menginspirasi remaja dan perempuan Indonesia lainnya untuk berolahraga. Mereka adalah Nyimas Bunga Cinta (skateboarder berusia 15 tahun), Praisey Blessed (pemain basket berusia 13 tahun) dan Ashaqila Leciashira K Sigar (pemain baseball berusia 12 tahun).