Ahli: Anak Kanker Sedang Kemoterapi Tak Boleh Vaksin COVID-19
- Pixabay
VIVA – Konsultan hematologi onkologi anak, Dr. Susanto Nugroho SpA(K), menyampaikan, kondisi pasien kanker anak yang juga mengidap COVID-19. Menurutnya, mereka terpantau dalam kondisi yang cukup baik.
"Dan sampai saat ini hanya 1 yang meninggal, tapi itu disebabkan karena waktu dia datang sudah dalam kondisi pneumonia yang sangat berat. Artinya dia sudah ada kondisi infeksi yang non virusnya. Jadi, ada bakteri yang sangat hebat yang menjadi komorbid untuk COVID-19 nya," ujarnya saat simposium ilmiah 'Terapi Suportif pada Anak dengan Kanker', yang digelar Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Yayasan Onkologi Anak Indonesia (YOAI), Sabtu 26 Februari 2022.
Dokter yang berpraktik di RSUD dr Saiful Anwar Malang itu menambahkan, pada gelombang ketiga COVID-19 ini, kasus anak kanker yang mengidap COVID-19 memang angka kejadiannya meningkat, namun gejalanya relatif lebih ringan. Lalu, apakah pasien kanker anak diperbolehkan untuk vaksin COVID-19?
"Pada dasarnya pasien dengan keganasan itu bukan kontra indikasi absolut untuk dilakukan vaksinasi COVID-19. Jadi ini yang berkembang di seluruh dunia termasuk pada anak-anak. Tetapi yang perlu kita pertimbangkan adalah kondisi dari aktivitas kankernya sendiri," kata dia.
"Yang kedua apakah dia sedang mendapatkan kemoterapi yang agresif atau tidak, terutama pada fase induksi. Kemoterapi cukup agresif dan cukup berat untuk pasien, jadi harus dipertimbangkan. Kemudian kita lihat juga apakah ada respons perbaikan di sumsum tulangnya," tambah dia.
Lebih lanjut Susanto menyampaikan, pasien-pasiennya yang sudah menyelesaikan kemoterapi bahkan 3 bulan setelah kemoterapi, sebanyak 4 anak yang menjalani vaksinasi, sejauh ini terpantau tidak mengalami efek samping apa pun. Namun, tentu akan berbeda pada anak yang masih menjalani kemoterapi.
"Cuma jujur saja, saya saat ini belum merekomendasikan untuk pasien saya yang masih menjalani kemoterapi. Pada dasarnya (vaksin) boleh, asal terkontrol, tidak dalam kondisi mendapatkan kemoterapi yang agresif itu dengan hasil laboratorium hematologi yang cukup terkontrol dengan baik, itu Insya Allah sebenarnya bisa dilakukan vaksinasi," papar dr. Susanto.
Tidak jauh berbeda, Ketua UKK Hematologi Onkologi Anak IDAI, Dr. dr. Tenny Tjitra Sari SpA(K), pun tidak merekomendasikan anak yang sedang menjalani kemoterapi untuk melakukan vaksinasi COVID-19.
"Kalau saya berprinsip edaran dari kami tidak disarankan. Tetapi kalau misalnya dokter merasa yang merawat anak ini dalam keadaan stabil, mungkin bisa dipertimbangkan untuk pemberian vaksinasi. Tapi dari UKK sendiri masih belum merekomendasikan untuk pemberian vaksinasi. Karena dengan mempertimbangkan kualitas imunnya yang masih belum kembali normal, karena masih menjalani kemoterapi," pungkas dr. Tenny.