Ajarkan Anak Terima Kekalahan & Sportivitas, Begini Trik Donna Agnesia

Donna Agnesia, Darius Sinathrya dan anak-anaknya.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Menerima kekalahan memang tidak mudah, terlebih bagi usia anak-anak. Aktris sekaligus presenter, Donna Agnesia, pun merasa demikian.

Namun, dia mengatakan, itu menjadi tugas orangtua untuk menumbuhkan jiwa sportif dan lapang dada pada anak ketika mendapat suatu kekalahan. 

"Memang sangat mudah ketika kita menjadi juara, ketika kita menjadi yang terbaik, tidak terkalahkan atau apa, itu sangat mudah untuk bisa menerima. Tapi memang sulit sekali, jangankan anak-anak, kita aja kadang kalau gagal, kalah, pasti ada rasa kecewa," ujarnya saat Virtual Press Conference Menjadi #GenerasiTiger di Biskuat Academy 2021, yang digelar Kamis 9 Desember 2021. 

Menurut Donna, perlu waktu untuk memberikan pengertian pada anak-anak. Terlebih untuk menumbuhkan kekuatan baik dari dalam diri anak untuk bisa menerima sebuah kekalahan atau kegagalan.

"Salah satu yang paling penting adalah berkomunikasi yang baik dengan anak-anak. Dan kita harus sering tanyakan apa yang kamu rasakan. Kadang orangtua suka lupa sebenarnya perasaan anak seperti apa. 'Kenapa kok bisa kalah?' kebanyakan malah begitu," kata dia.

Menurut istri dari Darius Sinathrya itu, paling tidak hal pertama yang harus dilakukan ketika anak mengalami kegagalan, justru orangtuanya lah yang harus bisa menerima itu terlebih dahulu. 

"Kadang, dalam sebuah pertandingan ada yang anaknya gak papa, malah orangtuanya yang udah ngotot duluan. Jadi memang karakter baik itu harus ditumbuhkan dari dua sisi, dari anak-anak dan juga orangtua," terang dia. 

Lebih lanjut menurut Donna, jika orangtua sudah memiliki karakter baik dari dalam, kita sebagai orangtua akan lebih mudah memperkenalkan dan menggali kekuatan baik dari dalam anak. 

"Gimana caranya untuk bisa menerima, kenapa tadi mungkin mereka sudah mau menciptakan gol tapi gak jadi gol misalnya. Itu memang butuh waktu dan setiap anak dalam fase usia mereka, cara menjelaskannya, cara untuk menumbuhkan itu pun pasti berbeda," ungkap ibu tiga anak itu. 

Donna pun turut mencontohkan salah satu putranya, Diego, yang kini sudah berusia 12 tahun. Dengan rentang waktu yang cukup panjang, kini Diego yang menekuni sepakbola, dengan sendirinya sudah bisa menerima kekalahan yang terkadang dialami saat bertanding. 

"Walaupun pasti adalah ekspresi atau kecewa pasti akan ada dalam setiap pertandingan. Apalagi misalnya dalam one day turnamen gak pernah kalah, giliran di final kalah. Itu nyesek banget kan. Dan itu kita perlu bicara pendekatan dari hati ke hati dengan anak, sampai akhirnya pada saatnya mereka bisa menerima sebuah kegagalan," kata dia. 

"Ketika menghadapi sebuah kekalahan harus tetap positif. It's not your good day maybe. Jadi untuk next time-nya seperti apa, latihan lebih keras lagi, lebih fokus, kita evaluasi bukan pada kalahnya, tapi gimana caranya next time supaya mereka bisa comeback stronger," pungkas Donna Agnesia. 

Berbicara mengenai program Biskuat Academy 2021, Brand Manager Biskuat, Andhika Lestari, berharap program ini dapat diterima dengan baik oleh masyarakat Indonesia, khususnya para orangtua. 

"Kami juga ingin mengajak para orangtua, guru, pemerintah, serta masyarakat Indonesia untuk menjadi bagian dari perubahan dalam mendukung dan menemukan potensi anak yang sesungguhnya, serta bersama-sama menciptakan Generasi Tiger Indonesia," ucap Andhika Lestari.