Menilik Metode 'Sultan' Nagita Slavina yang Duduk Usai Persalinan

Nagita Slavina Menggendong Baby R
Sumber :
  • Tangkapan Layar

VIVA – Nagita Slavina dan Raffi Ahmad tengah berbahagia dengan kehadiran anak keduanya yang berjenis kelamin laki-laki pada Jumat, 26 November 2021. Adik Rafathar itu lahir dengan proses persalinan caesar yang dianggap metode 'sultan'. Kok bisa?

Proses persalinan caesar cenderung memakan waktu lama dengan pemulihan yang juga tak sebentar. Sebab, pasca operasi biasanya para ibu akan merasakan rasa nyeri dan sulit untuk bergerak bahkan untuk duduk. Tapi, berbeda dengan Gigi, sapaan akrabnya, yang nampak bisa langsung duduk selang beberapa jam dari persalinan.

Dalam video singkat di instagram story-nya, terlihat bahwa kondisi Nagita Slavina  tampak masih lemah. Tak cuma itu, Nagita bahkan terlihat kesulitan bernapas. Ia pun terlihat menggunakan kantong oksigen. Namun, ia sudah sanggup duduk di atas ranjang.

Di lain kesempatan, Gigi juga terlihat duduk dengan tegap di kursi roda. Sontak, netizen menyoroti pemulihan Gigi yang begitu cepat dan dianggap memakai metode caesar yang berbeda serta berbiaya besar, di mana hanya para 'sultan' yang mampu membayarnya. Rupanya, Nagita Slavina memakai metode Enhanced Recovery After Surgery (ERAS). Apa itu?

Dikutip dari laman RSIA Bunda, Enhanced Recovery After Surgery (ERAS) adalah tehnik operasi yang dikembangkan untuk mempercepat perawatan dan juga mempercepat penyembuhan pasien. Di negara-negara maju seperti Amerika dan Jepang, lama perawatan pasca operasi menjadi issue yang sangat diperhatikan, mereka berupaya untuk memperpendek lama perawatan dan penyembuhan pasien pasca tindakan operasi.

Manfaat dari Metode ERAS

ilustrasi operasi caesar.

Photo :
  • U-Report

Nyeri merupakan salah satu perhatian utama pasien yang menjalani operasi. Pada umumnya, operasi caesar sendiri memicu rasa nyeri sehingga menimbulkan mobilisasi yang tertunda, pemulihan fungsional yang tertunda, kesulitan dalam menyusui dan memberikan kontak intim kepada bayi baru lahir, depresi pascapersalinan, dan nyeri persisten.

Sementara untuk efek samping, jauh lebih minimal dibandingkan metode operasi biasa. Pada program ERAS menggunakan analgesia perioperatif yang efektif sehingga menjadi faktor kunci dalam memfasilitasi pemulihan fungsi pascaoperasi dan keberhasilan. Hal itu secara signifikan mengurangi nyeri pasca operasi, memfasilitasi manajemen nyeri perioperatif, mengurangi kejadian mual intraoperatif serta biaya rata-rata rawat inap, dan meningkatkan kepuasan pasien.

Langkah-langkah pemulihan cepat pada operasi SC dengan ERAS ini adalah sebagai berikut:

Pre Operasi:

Puasa makan padat 6 jam sebelum operasi. Masih diperbolehkan minum teh manis sampai 2 jam sebelum operasi. Pemasangan Infus untuk pemberian cairan dan obat-obatan

Intra Operasi:

Pembiusan dilakukan di kamar operasi dengan teknik spinal. Segera setelah bayi lahir, bayi akan di periksa oleh Dokter Anak untuk memastikan apakah bayi sehat dan selanjutnya didekapkan ke dada ibu (IMD).
Pasca Operasi:

Duduk dan berdiri dalam 1-2 jam setelah operasi. Makan dan minum dalam 2 Jam setelah operasi. Lepas kateter dan BAK sendiri ke kamar mandi dalam 6-8 jam setelah operasi. Memberikan ASI kepada bayi. Pemeriksaaan darah post operasi.