Cegah COVID-19 saat Sekolah, Yuk Ajak Si Kecil Rutin Olahraga
- Pixabay
VIVA – Olahraga sudah terbukti berkhasiat baik bagi tubuh secara keseluruhan, termasuk mencegah paparan COVID-19 pada anak-anak. Tentunya hal tersebut sangat dibutuhkan di tengah masa adaptasi si kecil dalam pembelajaran tatap muka (PTM).
Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga (PDSKO), Dr Leny Pintowari, Sp.KO, menegaskan bahwa anak-anak butuh perlindungan ekstra saat menjalani PTM di tengah pandemi COVID-19. Sebab, ancaman paparan COVID-19 nyata adanya terutama pada anak-anak yang belum divaksinasi.
Orangtua sudah seharusnya rutin memberikan nutrisi sehat untuk si kecil agar mencegah terinfeksi COVID-19. Hal penting lainnya yang terkadang dilupakan orangtua adalah membantu anak rutin bergerak atau olahraga.
"Untuk tetap sehat dan bugar, anak-anak perlu rutin bergerak atau berolahraga setidaknya 60 menit setiap hari. Dengan bergerak aktif, proses tumbuh kembang anak-anak menjadi lebih optimal, serta baik untuk perkembangan fisik, mental dan spiritual anak," ujar Leny dalam acara virtual bersama Sakatonik ABC, baru-baru ini.
Salah satu jenis olahraga yang dapat dilakukan adalah senam, di mana Leny merekomendasikan gerakan Senam 3M ABC disusun langsung oleh para Dokter Spesialis Kesehatan Olahraga dari PDSKO dengan memasukkan unsur pengingat prokes 3M dan gaya hidup sehat ABC Asupan nutrisi, Bergerak aktif, dan Ceria.
Leny menyebut bahwa manfaat senam bisa didapat anak mulai dari meningkatkan imunitas, mempertahankan serta meningkatkan ketahanan jantung dan paru-paru, termasuk fungsi pernapasan agar mencegah paparan COVID-19.
“Gerakan ini mudah diterapkan dan menyenangkan bagi anak-anak. Gerakan ini berdurasi 12 menit sehingga dapat dilakukan beberapa kali dalam sehari. Anak-anak dianjurkan untuk melakukan senam ini secara rutin minimal 10-12 minggu untuk mendapatkan manfaat," imbuh Leny.
Manfaat kebugaran lainnya dari senam 3M ABC seperti meningkatkan kekuatan otot dan tulang, meningkatkan kelenturan, mendukung perkembangan fisik, mental, sosial, perilaku dan kognitif anak; serta melindungi dari penyakit akibat kurang gerak seperti kegemukan, diabetes, hipertensi, hingga keropos tulang (osteoporosis).
Senada, dokter spesialis kedokteran olahraga dari Universitas Indonesia, Dr. Ade Jeanne D.L. Tobing, Sp.K.O, menuturkan bahwa pentingnya berolahraga di masa pandemi karena memberi rasa menyenangkan. Akan tetapi, perlu dipahami agar tetap mengikuti fase olahraga yaitu selalu melakukan pemanasan di awal dan pendinginan di akhir.
"Prinsip yang saya terapkan pada senam ini adalah bergerak bermain sehingga menyenangkan. Seperti bermain basket, skipping, melompat, berlari," tutur Ade.