Dampak Stunting Intai Anak dengan Penyakit Jantung Bawaan

Ilustrasi anak
Sumber :
  • Freepik/gpointstudio

VIVA – Anak dengan Penyakit Jantung Bawaan (PJB) memiliki kelainan pada fungsi maupun struktur organnya. Padahal, jantung dibutuhkan untuk memompa darah supaya mengalir ke seluruh tubuh untuk membawa oksigen dan nutrisi bagi tiap sel tubuh.

Meningkatnya pengeluaran energi dan asupan nutrisi yang tidak memadai membuat si Kecil mudah kelelahan, napas pendek, hingga pingsan. Ketidakseimbangan energi jika tidak diatasi dengan tepat dapat menyebabkan terjadinya maltnutrisi dan gagal tumbuh.

"Bayi yang alami PJB tentu berisiko untuk alami dampak, salah satunya malnutrisi atau kurang gizi. Ini disertai dengan berbagai dampak lain seperti gangguan kecerdasan, daya tahan tubuh lemah, prognosis jantung tidak bagus lagi," ujar Dokter Spesialis Anak Konsultan Nutrisi dan Penyakit Metabolik Dr. dr. I Gusti Lanang Sidiartha, Sp.A(K), dalam acara virtual bersama Danone Indonesia, Rabu, 29 September 2021.

Anak dengan PJB memiliki risiko yang signifikan terjadinya ketidakseimbangan energi yang dapat menyebabkan malnutrisi. Kebutuhan gizi terutama energi dan protein pada pasien penyakit jantung bawaan lebih besar dari yang direkomendasikan berdasarkan kebutuhan fisiologis, usia dan berat badan. Sementara toleransi volume cairan terbatas karena adanya disfungsi jantung.

"Ini bisa terjadi sejak usia dini. Kalau anak-anak PJB stunting itu karena dia proses kronis malnutrisinya," imbuhnya.

Upaya yang harus dilakukan orangtua adalah paling utama segera koordinasi dengan dokter. Apabila anak kekurangan nutrisi, maka bisa segera diberikan penanganan pemberian nutrisi melalui selang agar langsung ke pencernaannya.

"Ternyata enggak perlu selang tapi tambah kalori, bisa dari fortifikasi. Kalau cara itu sudah cocok, tapi belum naik juga beratnya, evaluasi saluran cernanya," kata dia.

Jika ternyata ditemukan masalah pada pencernaan, maka bisa dipilihkan lemak atau protein yang sesuai, baik dari segi tekstur maupun jenisnya. Sebab, orangtua tak bisa asal memberikan nutrisi saat berat badan anak dengan PJB tak kunjung naik karena dapat berdampak bahaya pada jantungnya.

 "Makanya harus ke dokter apa yang cocok. Justru kalau kebanyakan kalori bisa bengkak jantungnya. Akhirnya berat lagi kerja jantungnya," kata Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Cabang Bali itu.