Prediksi IDAI Kapan Anak Siap Terima Vaksin COVID-19
- Freepik/jcomp
VIVA – Kabar baik disampaikan oleh Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Prof. dr. Aman Pulungan yang menyebut bahwa vaksin COVID-19 untuk anak segera siap. Menurutnya, ini menjadi langkah baru untuk dapat memulai vaksinasi pada anak usia bawah 12 tahun.
Diketahui, vaksinasi COVID-19 telah dimulai sejak awal tahun 2021 dan dimulai pada kelompok prioritas. Kini, vaksinasi pun telah diberikan lebih merata pada masyarakat secara luas, tak terkecuali bagi anak usia 12-17 tahun.
Rupanya, penelitian terkait vaksin untuk anak di bawah 12 tahun pun sudah mulai menunjukkan hasil yang positif. Dijelaskan Prof Aman, sudah ada beberapa vaksin yang dianggap aman untuk anak usia bawah 12 tahun.
"Jadi memang kita sudah mengusulkan bahwa vaksin untuk 12 tahun ini kita rekomendasikan. Kebetulan ada dua atau tiga vaksin yang memang sudah safe untuk di bawah 12 tahun," kata Prof. Aman dalam acara virtual di Instagram IDAI, baru-baru ini.
Meski begitu, pihaknya tak ingin terburu-buru untuk memberikan vaksin COVID-19 pada anak bawah 12 tahun hingga hasil penelitian selesai. Sebab, kekhawatiran Prof Aman lebih cenderung kepada efek samping yang akan ditimbulkan vaksin.
"Kita hanya masih concern terhadap efek samping dan juga ada salah satu vaksin yang merekomendasikan pemberian tiga kali," imbuhnya.
Prof Aman berharap agar beberapa penelitian vaksin untuk anak ini bisa segera rampung di akhir tahun ini. Dengan begitu, pemberian vaksinasi COVID-19 untuk anak bawah 12 tahun dapat diberikan pada awal tahun mendatang.
"Berdoalah mudah-mudahan ini bisa sesegera mungkin. Tapi kalau saya merasa, feeling saya insyaallah mudah-mudahan awal 2022," kata Dokter Spesialis Anak itu.
Diketahui, untuk anak-anak usia sekolah dasar, Vaksin buatan Pfizer menguji dosis yang jauh lebih rendah yakni sepertiga dari jumlah yang ada di setiap suntikan yang diberikan sekarang. Setelah dosis kedua, anak-anak berusia 5 hingga 11 tahun mengembangkan tingkat antibodi penangkal virus corona sama kuatnya dengan remaja dan dewasa muda yang mendapatkan suntikan kadar reguler.
Dosis anak-anak juga terbukti aman, dengan efek samping sementara yang serupa atau lebih sedikit seperti lengan yang sakit, demam atau pegal, yang dialami remaja.
“Saya pikir kami benar-benar mencapai titik yang tepat,” kata dokter anak sekaligus wakil presiden senior Pfizer, Dr. Bill Gruber.