Ini Faktor Risiko dan Gejala Awal Persalinan Prematur

Ilustrasi melahirkan bayi.
Sumber :
  • Pixabay.com/cynthia_groth

VIVA – Saat tubuh mulai bersiap untuk melahirkan lebih awal dari yang seharusnya, atau jika Anda melahirkan tiga minggu sebelum tanggal jatuh tempo, Anda dianggap melakukan persalinan prematur.

Dapat dikatakan bahwa semakin lama bayi tumbuh di dalam rahim sebelum tanggal kelahiran, semakin kecil kemungkinan mereka mengalami masalah setelah lahir. Tapi kabar baiknya, dokter sebenarnya bisa membantu Anda menunda persalinan prematur.

Dikutip dari Times of India, Rabu, 3 Maret 2021, ada berbagai hal yang bisa membuat wanita berisiko mengalami persalinan prematur. Hal yang paling umum antara lain kelebihan berat badan atau kekurangan berat badan sebelum hamil, kecerobohan dalam perawatan prenatal, mengonsumsi alkohol, obat-obatan atau merokok selama masa kehamilan.

Faktor risiko persalinan prematur lainnya juga termasuk jondisi kesehatan seperti tekanan darah tinggi, diabetes, infeksi, preeklamsia atau gangguan pembekuan darah, kehamilan kembar, jika Anda mengandung dengan bantuan bayi tabung (fertilisasi in-vitro), kembali hamil terlalu cepat setelah melahirkan, cacat lahir pada bayi serta riwayat persalinan dan persalinan prematur pribadi atau keluarga.

Lalu, apa tanda peringatan yang harus diwaspadai untuk persalinan prematur?

Untuk menghindari persalinan prematur pada bayi, Anda perlu waspada dan mencari gejala persalinan prematur. Mengetahui gejala dan bertindak cepat dapat membuat perbedaan besar dalam kehidupan bayi Anda.

Konsultasikan dengan dokter jika Anda mengalami gejala-gejala seperti sering kontraksi (setiap 10 menit atau lebih), sakit punggung bagian bawah dan kram menstruasi di perut bagian bawah, yang mungkin juga terasa seperti sakit perut saat diare.

Gejala lainnya adalah peningkatan tekanan vagina atau panggul, bocornya cairan dari vagina hingga peningkatan keputihan atau perdarahan vagina.

Beberapa gejala seperti sakit punggung sulit dibedakan dari gejala kehamilan biasa. Tetapi tidak ada salahnya untuk berhati-hati. Jadi, jika Anda melihat tanda peringatan apa pun, Anda harus segera memeriksakan diri.

Apa yang terjadi jika bayi lahir lebih awal?

Sekitar 10 persen bayi dilahirkan prematur. Namun, sebagian besar dari mereka terus hidup sehat seiring bertambahnya usia.

Bayi prematur cenderung tumbuh lebih lambat dibandingkan bayi yang lahir tepat waktu. Mereka berisiko tinggi mengalami masalah kesehatan jangka panjang seperti autisme, cerebral palsy, cacat intelektual, gangguan penglihatan dan pendengaran, serta masalah paru-paru.

Laporan: Prima Nadia Rahayu