Libur Sekolah, Trik Ajak Si Kecil Main Sambil Belajar
- U-Report
VIVA – Liburan sekolah biasanya diisi dengan aktivitas di berbagai tempat atau wahana seru agar si kecil tak bosan. Tetapi, mengajaknya ke tempat publik dan risiko berkerumun bisa memicu penularan COVID-19 di era new normal ini.
Sebelum tahun ajaran baru dimulai, ada kekosongan waktu yang mungkin membuat si kecil ingin pergi berlibur. Hal itu sebaiknya dihindari dulu, Bunda, lantaran COVID-19 sangat mudah menular khususnya pada anak.
Agar anak tak mudah bosan, sebenarnya bisa diberikan beberapa jenis permainan. Bisa ditemani oleh ayah bunda atau mungkin beberapa anggota keluarga lain turut meramaikan agar semakin seru.
"Tipe permainan ada pretend play yaitu bermain peran, ada juga games with rules yang melatih pemahaman anak akan aturan," ujar Psikolog Tiga Generasi, Chitra Annisya M.Psi., dalam talkshow daring Tiga Generasi, Jumat 19 Juni 2020.
Pada permainan berpura-pura, bisa diaplikasikan pada anak agar bisa mengeksplor bahasa, ide, emosi, hubungan sebab akibat, serta imajinasi. Pada permainan dengan aturan, turut melatih pengendalian perilaku dan emosi serta perencanaan strategi anak. Berikut rangkuman permainan anak berdasarkan usia dari paparan Psikolog Chitra.
1-2 tahun
Untuk anak usia 1-2 tahun, beberapa jenis permainan mencakup memindahkan benda ke wadah, meniru gerak atau kata, knobbed puzzle serta menyusun benda ke atas. Permainan ini sangat sederhana namun menarik perhatian anak.
2 tahun ke atas
Untuk usia lebih dari 2 tahun, permainannya bisa ditambah antara lain lempar tangkap bola, menari dan berhenti, atau bermain peran. Selain itu, puzzle yang diberikan bisa lebih rumit atau jumlah yang lebih banyak
3 tahun ke atas
Di usia ini, anak sudah paham aturan. Maka, permainannya bisa seperti Stop and Go. Jadi, saat orangtua menyebut kata merah maka berarti setop dan hijau yang harus berlari.
Selain itu, tambahan puzzle berbentuk lain serta mainan konstruktif seperti lego turut memberi rasa penasaran pada anak untuk menyelesaikannya. Tanpa sadar, otak anak akan memutar berbagai cara untuk menyusun strategi.
6 tahun atau duduk di bangku sekolah dasar
Anak-anak yang masih di usia SD, cenderung mudah bosan karena pola pikirnya mulai rumit. Mereka kerap mencari permainan lebih sulit tapi menarik. Para orangtua bisa mengajak bermain board games seperti ular tangga dan monopoli.
Permainan lainnya dengan kelereng. Minta anak memindahkan kelereng pakai sendok dengan jarak 2 meter. Beri juga permainan dengan kartu bergambar dan minta anak menebak untuk melatih memori otaknya.