Cara Benar Mandikan Bayi, Perhatikan Suhu Air!
- Pixabay/Pavelkraus
VIVA – Memandikan bayi memang tidak boleh sembarangan. Cara memandikan bayi juga tidak boleh disamakan dengan anak-anak atau orang dewasa.
Sayangnya, banyak ibu yang masih belum mengetahui soal ini. Mereka umumnya memandikan bayi dengan cara yang diyakini benar, bukan seperti yang dianjurkan oleh dokter.
Padahal, memandikan bayi dengan cara yang salah dapat berpengaruh pada kesehatan kulit bayi tersebut. Kulit bayi bisa jadi kering, bahkan dapat bertambah parah pada bayi yang sudah memiliki bakat alergi.
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Srie Prihianti, SpKK, PhD, FINSDV, FAADV menjelaskan, sebenarnya yang paling esensial pada saat memandikan bayi adalah suhu air mandi. Suhunya tidak boleh terlalu panas dan tidak boleh terlalu dingin. Dua suhu ekstrem tersebut dapat membuat kulit bayi jadi kering.
"Kalau bayi tersebut sudah ada bakat alergi, pada dasarnya kulitnya sudah kering. Jika menggunakan air dengan suhu ekstrem, baik terlalu panas atau terlalu dingin, maka kulitnya bisa bertambah kering," ujarnya saat ditemui di Jakarta, belum lama ini.
Secara teoritis, seharusnya suhu air harus sama seperti suhu tubuh. Tapi akan sangat repot jika setiap kali akan mandi harus menggunakan temperatur suhu. Alternatifnya, gunakan air suam-suam kuku. Jadi, airnya hanya sedikit hangatnya.
"Beberapa ibu bahkan ada yang menganggap jika bayi terus-menerus dimandikan dengan air hangat, maka anak akan menjadi manja. Alhasil, sang ibu memandikan bayinya dengan air dingin. Padahal, tidak ada kaitan antara suhu air dengan anak akan menjadi manja atau tidak," tutur Srie.
Lebih lanjut ia menjelaskan, jika bayi dimandikan dengan air dingin, malah akan membuat kulit bayi menjadi kering. Jadi, lebih baik sesuaikan dengan kebutuhan kulit bayi, yaitu yang paling sesuai adalah dengan menggunakan air suam-suam kuku. (row)