Tidak Selalu Timbul Batuk, Ini Gejala TB pada Anak

Ilustrasi anak sakit.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Tuberkulosis masih menjadi salah satu penyakit tertinggi yang diderita oleh masyarakat Indonesia. Bahkan, menurut data WHO, Indonesia menempati peringkat tiga dengan kasus TB terbanyak di dunia setelah India dan China.

Penyakit ini tidak hanya menyerang orang dewasa. Dalam banyak kasus, TB juga bisa terjadi pada anak. Meskipun demikian, TB sendiri bukanlah penyakit yang diturunkan. Penyakit ini ditularkan oleh  Mycobacterium Tuberculosis yang tersebar melalui udara.

Apabila salah satu gejala TB pada orang dewasa ialah batuk terus-menerus dan disertai batuk darah, pada anak kecil gejala TB tidak selalu disertai dengan batuk.

"Anak itu kan bukan orang dewasa kecil, mereka punya karakteristik sendiri. Kalau pada anak justru kalau kena TB tidak selalu batuk walaupun ada yang batuk tapi tidak selalu batuk," ucap Spesialis Paru dan Pakar TB dan MDR-TB, Dr. dr. Erlina Burhan, MSc, Sp.P(K) baru-baru ini.

Salah satu gejala TB yang menonjol pada anak ialah menurunnya berat badan anak. Selain itu, lanjut Erlna, anak yang terkena TB juga cenderung lebih susah untuk diberi makan.

"Atau tadi lincah jadi kelihatan lemas. Tadinya lari-lari ini diam saja.itu lebih curiga ke arah jangan jangan tb. jadi dalam dua bulan berturut turut.dia berat badannya enggak naik-naik walau makannya normal patut dicurigai itu TB," kata dia.

Pengobatan TB pada anak sendiri juga sama seperti halnya pada orang dewasa. Hanya saja, jelas Erlina, dosis yang diberikan menyesuaikan dengan kondisi anak tersebut.

Sebagai informasi, menurut WHO Global Tuberkulosis Report 2018 memperkirakan insiden TB di Indonesia mencapai 842 ribu kasus, dengan 442.172 kasus TB teridentifikasi dan 399.828 yang tidak teridentifikasi atau di diagnosa. Sementara prevalensi TB di Indonesia adalah 492 ribu kasus TB pada pria dewasa, 349 ribu kasus pada wanita dewasa dan 49 ribu kasus pada anak-anak. (nsa)