Telapak Kaki si Kecil Datar, Kapan Harus Waspada?
- Pixabay/Aldertree
VIVA – Flat feet atau telapak kaki berbentuk datar terdapat lebih dari 2 juta kasus per tahunnya di Indonesia. Meski terbilang kondisi yang umum, telapak kaki datar perlu diwaspadai.
Pada umumnya, telapak kaki datar memang tidak menimbulkan bahaya yang berarti selama tidak ada keluhan. Namun, hal ini tentu berdampak pada kualitas hidup seseorang, khususnya anak-anak yang masih dalam masa tumbuh kembang.
Menurut sebuah studi dalam Journal of Clinic and Diagnostic Research, anak-anak yang mengalami kaki datar, bisa berpengaruh pada perkembangannya saat menjalani hidup. Sebab, ini tentu berpengaruh pada cara ia berjalan dan beraktivitas.
"Biasanya flat feet terlihat pada anak-anak di bawah usia dua tahun. Ini memang karena lentur. Tapi, tak jarang beberapa anak tumbuh dengan kondisi ini hingga dewasa," ujar dokter spesialis bedah ortopedi RS Pondok Indah–Bintaro Jaya, dr. Faisal Miraj, Sp. OT., kepada VIVA di Jakarta beberapa waktu lalu.
Tidak adanya lengkungan di telapak kaki anak yang mulai tumbuh besar, membuatnya sulit untuk berjalan dengan bebas. Dari studi yang sama, kondisi ini dikaitkan dengan bobot tubuh anak dan remaja yang cenderung gemuk dan obesitas.
Untuk penanganan kasus ini, tidak ada bentuk terapi lain selain harus dioperasi. Meski begitu, hal ini tetap memerlukan konsultasi terlebih dahulu pada dokter profesional.
"Bisa dicek dengan cara anak jinjit. Kalau tumbuh atau terlihat lengkungan, artinya memang lentur. Tapi kalau tidak terlihat lengkungan sama sekali, segera konsultasi ke dokter," jelasnya.