Dampak pada Bayi Jika Dibedong Terlalu Rapat
- Pixabay
VIVA – Membedong bayi sudah menjadi tradisi turun-temurun yang dilakukan sejak zaman dulu. Membedong bertujuan menjaga tubuh bayi agar tetap hangat dan membentuk postur tubuhnya, misalnya mencegah kelainan bentuk kaki bayi.
Namun, tahukah Anda bahwa ternyata bedong memiliki dampak negatif, yaitu dapat membuat sendi panggul berubah bentuk. Hal ini karena panggul bayi masih lentur, sehingga jika kain bedongnya terlalu rapat, justru dapat memberi tekanan yang menyebabkan bengkok.
"Kelenturan di panggul, membuat sendi panggul mudah keluar dan masuk dari mangkoknya. Karena masih sangat lentur, kebiasaan yang salah dan berulang dapat membuat sendi panggul berubah, seperti saat membedong terlalu rapat," ujar spesialis bedah ortopedi RS Pondok Indah–Bintaro Jaya, dr. Faisal Miraj, Sp.OT., dalam temu media RSPI, di Jakarta, Selasa, 7 Agustus 2018.
Membedong bayi, terlebih dengan mengikat rapat bagian lutut hingga telapak kaki, membuat area sendi panggul menjorok ke arah luar. Jika dibiarkan terlalu lama, sendi panggul bisa mengalami kelainan bentuk.
"Tadinya lentur, lama kelamaan jadi menetap arah sendi panggulnya ke luar, ini dinamakan dislokasi panggul. Curigai kalau panjang kaki tidak sama atau lekukan kaki kanan dan kiri berbeda," ucapnya.
Dislokasi panggul yang dibiarkan tanpa penanganan, dapat memicu jalan yang pincang di saat telah dewasa. Untuk itu, para orangtua harus mampu mengobservasi timbulnya dislokasi panggul sejak dini atau bahkan mencegahnya.
"Gendong bayi dengan biarkan kakinya mengangkang karena sendi panggul akan masuk ke dalam mangkoknya. Kalau pun ingin membedong, cukup dibalut tanpa diikat kencang, khususnya area kaki," katanya.