Kiat Hadapi Remaja yang Mulai Ogah Ngobrol dengan Orangtua

Anak remaja cenderung canggung untuk dekat dengan orangtua
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Ketika beranjak besar, biasanya anak mulai menjaga jarak dari orangtua. Mereka lebih disibukkan dengan aktivitas dan dunianya sendiri, misalnya bermain bersama teman.

Akibatnya, waktu bersama orangtua menjadi lebih sedikit. Orangtua pun semakin sulit membangun ikatan dengan anak. Apalagi di usia yang mulai memasuki praremaja, anak biasanya cenderung jaga jarak dan enggan diajak bicara oleh orangtua. Ketika ditanya pun mereka menjawab dengan singkat saja.

Kondisi tersebut tak jarang membuat jengkel orangtua. Tapi, jangan keburu emosi dan langsung berbicara dengan nada tinggi pada mereka. Cobalah membuat pendekatan lain yang berbeda.

Psikolog Vera Itabiliana Hadwidjojo mengatakan, trik menghadapi anak yang tidak mau diajak berbicara adalah dengan diajak bercerita.

"Tidak selalu memulai dengan bertanya, kalau anak selalu ditanya jadi seperti diinterogasi," kata Vera kepada VIVA belum lama ini.

Orangtua bisa memulai dengan ceritanya sendiri, misalnya pengalaman yang dialami di hari itu. Atau, cerita-cerita lain yang ringan.

Kemudian, orangtua juga harus tahu apa yang anak suka. Salah satu caranya, ikut mem-follow akun-akun yang di-follow oleh anak. Misalnya, jika anak penggemar film Marvel, kita bisa memulai obrolan dengan topik film tersebut. Dengan demikian, anak bisa merasa nyaman mengobrol dengan orangtua.

"Singkirkan dulu kepo-nya, yang penting anak nyaman mengobrol dengan kita, lama-lama semua cerita-cerita yang ingin kita dengar keluar dengan sendirinya," kata Vera.

Tapi, tentu saja orangtua harus sabar dalam membangun kedekatan ini. Tak bisa hanya dalam sekali atau dua kali mencoba saja.