Orangtua Wajib Tahu 5 Aturan Pijat Bayi

Ilustrasi ayah mengasuh bayinya.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Memijat bayi bisa berdampak baik pada si kecil seperti membuat nyenyak tidurnya hingga menambah nafsu makan. Namun, pijat bayi juga tak bisa sembarangan dilakukan karena memiliki pakem-pakem yang harus dipahami para orangtua.

Dipaparkan Direktur Pelayanan Kesehatan Tradisional Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Dr. dr. Ina Rosalina, Sp.A(K), M.Kes, MH.Kes., dalam Konferensi Pers JOHNSON'S Sentuhan Cinta, di kawasan Kuningan Jakarta, Rabu, 4 Juli 2018, pijat bayi bisa dilakukan sejak bayi baru lahir hingga usia satu tahun. Berikut ini aturan pijat bayi yang berhasil VIVA rangkum dari event tersebut.

1. Pijat seluruh tubuh

Salah satu cara cegah stunting bisa dengan pijat bayi. Seluruh tubuh dipijat, sebab semua gerakan berguna. Namun, saat ubun-ubun bayi masih lunak, sebaiknya tidak memijat area kepala terlebih dahulu.

2. Minimal sehari sekali

Pijat bayi bisa dilakukan minimal sehari sekali dalam waktu 15 menit. Pijat bayi bisa menstimulasi bayi untuk tidur lebih nyenyak karena menurut penelitian, di beberapa titik pijatan berdampak baik bagi bayi.

3. Memijat bayi oleh ibu

Sebaiknya, bayi dipijat langsung oleh ibunya. Sebab, itu memperkuat bonding antar ibu dan anak, sehingga memberi manfaat bagi keduanya. Pada ibu, bisa memperlancar produksi ASI. Sementara pada bayi, membuat nafsu makan makin baik dan meningkatkan perkembangan motorik halus dan kasar.

4. Pijat bisa dengan ayah

Ayah juga sebaiknya memiliki kemampuan memijat pada buah hatinya. Hal ini bisa memberi dampak kedekatan antar anak dan ayah.

5. Fokus saat memijat

Saat memijat, sebaiknya fokus dengan kontak mata dan berbincang dengan si kecil. Manfaat pijat bayi tak akan terasa bila ibu atau ayah memijat sambil melakukan aktivitas lain.