Tips Ahli Agar Liburan Anak Aman dan Nyaman
- ANTARA/Eric Ireng
VIVA – Tahun ini, libur panjang tahun ajaran 2018/2019 di Sekolah Dasar dan Menengah berbarengan dengan libur lebaran. Momen ini tentu dimanfaatkan banyak keluarga untuk berlibur.
Dikatakan Ketua KPAI, Dr. Susanto, MA, pada saat musim berlibur seperti ini hampir seluruh obyek wisata akan dipadati pengunjung. Meningkatnya kunjungan itulah yang menjadikan obyek wisata menjadi salah satu tempat yang rawan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Sebut saja anak hilang, keracunan makanan, hingga pelecehan pada anak.
"Karena itulah baik dari orangtua dan pengelola obyek wisata sangat penting membuat persiapan guna menjaga dan membantu keselamatan anak ketika masa liburan berlangsung," kata Susanto saat ditemui VIVA di KPAI Jakarta, Selasa 12 Juni 2018.
Untuk orangtua ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Pertama, menghapal ciri-ciri pakaian dan apa saja yang dikenakan oleh anak. Jadi ketika anak hilang, orangtua dapat menggambarkan secara detail bagaimana tampilan anak.
Kedua, ajari anak untuk menghapal tempat informasi di area wisata. Sehingga ketika terpisah, anak dapat segera menuju tempat tersebut. Jangan lupa untuk menyelipkan nama orangtua, nomor telepon dan alamat yang dapat dihubungi oleh petugas.
Sedangkan untuk pihak pengelola tempat wisata sebaiknya mempertegas pemantauan dan larangan pada area yang berbahaya bagi anak. Sebaiknya juga memberikan pengumuman letak area informasi yang dapat dituju orangtua dan anak ketika terpisah. Tak luput memberikan tanda-tanda bahaya serta pengumuman secara berkelanjutan jika terjadi perubahan kondisi alam di tempat wisata.
Sedangkan untuk konsumsi keluarga, sebaiknya orang tua waspada untuk makanan atau jajanan yang akan dikonsumsi oleh anak. Jangan luput cek tanggal produksi dan waktu kedaluwarsa.
"Setiap anak membutuhkan keperluan yang berbeda-beda. Karenanya agar perjalanan wisata lebih nyaman, sebaiknya tidak lupa untuk membawa perlengkapan yang dibutuhkan, obat-obatan, mainan, hingga makanan yang biasa dikonsumsi agar anak lebih merasa nyaman saat berpergian," tutup Susanto.