Remaja Mulai Jaga Jarak dengan Orangtua, Ajak Ngobrol Ini

Anak remaja cenderung canggung untuk dekat dengan orangtua
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Berbeda dengan masa kanak-kanak yang sering menghabiskan waktu bersama orangtua, si remaja biasanya lebih sibuk dengan teman sebaya, atau dirinya sendiri.

Tak jarang kondisi tersebut membuat kedekatan dan interaksi antara anak dan orangtua terasa berjarak. Jarak ini yang membuat percakapan menjadi canggung dan sulit untuk dimulai.

Banyak orangtua yang akhirnya mentok dengan melontarkan pertanyaan: "Bagaimana sekolahmu tadi?" Karena terdengar seperti basa-basi, anak pun menjawab sekenanya, sambil lalu.

Kemudian orangtua pun kehabisan ide, dalam hati ingin menghampiri anak, tapi tak tahu akan membahas masalah apa. Seolah ada gunung es yang sukar dicairkan di antara hubungan anak dan orangtua.

Psikolog anak David Rettew, M.D., dari University of Vermont, seperti dikutip dari Psychology Today, menyusun 100 daftar pertanyaan alternatif yang bisa menjadi pembuka obrolan orangtua dengan anak. Dalam penyusunan itu, Rettew mendapat masukan dari anaknya yang tengah belajar di sekolah menengah dan teman-teman sekelasnya.

Dari 100 daftar pertanyaan, berikut ini yang VIVA pilihkan bisa dipraktikkan untuk keluarga di Indonesia:

1. Apa kamu punya idola dari kalangan selebriti? Siapa? Apa yang kamu suka dari dia?

Pertanyaan ini akan memancing anak untuk mau lebih terbuka tentang kesukaannya. Bercerita tentang hal yang disukai merupakan cara efektif untuk memecah kebekuan.

2. Aplikasi keren apa yang baru keluar? Yang mungkin belum ada di handphone Mama, coba kamu install-kan.

Anak generasi Y yang cenderung dekat dengan teknologi biasanya akan lancar menjawab pertanyaan ini. Lebih spesifik, Anda bisa mengatakan, misalnya ingin tahu tentang aplikasi edit foto yang keren, atau gim yang bisa dimainkan berdua dengan anak.

3. Kamu kalau di sekolah makan siang dengan siapa?
Nah, pertanyaan seputar sekolah tidak hanya terpaku pada 'Bagaimana sekolah kamu?' yang cenderung menimbulkan kesan basa-basi.

Menanyakan siapa teman anak di sekolah bisa menjadi pintu bagi Anda untuk mengenal siapa teman dekatnya, dan bagaimana mereka menjalani hubungan sosial dalam lingkup pertemanan.

Menyambung pertanyaan itu, Anda bisa menambahkan: "Di antara teman-temanmu itu, siapa yang paling baik sama kamu?"

4. Coba lihat gaya rambut baru Papa, cocok, enggak?
Kemudian perhatikan bagaimana respons anak. Kalau misalnya dia hanya menyeringai, pancing kembali dengan cerita: "Papa ingin gaya baru, nurut saja waktu kapster di salon membuat model ini. Kamu ada saran?"

5. Kamu ingin liburan ke mana akhir pekan ini?
Biasanya anak akan sangat semangat jika ditanya soal liburan. Dengarkan pendapatnya, dan coba untuk mengerti kemauannya.

6. Kalau kamu sudah punya hak pilih, partai mana yang akan kamu dukung?
Meski bermuatan agak serius, pertanyaan ini tidak masalah Anda ajukan seusai makan malam bersama. Tentunya dengan nada santai. Dengan begitu, Anda memancing anak untuk berani mengungkapkan pendapat. Bonusnya, dapat momen bonding sekaligus tahu pola pikir anak.

7. Coba ajari Mama upload foto di Instagram
Mungkin Anda ingin mulai bisnis makanan online? Atau sekadar mencoba untuk tetap kekinian? Manfaatkan kelihaian anak pada teknologi untuk memberi Anda pencerahan.

8. Apa makanan paling enak yang dijual di kantin sekolahmu?
Anak mungkin akan menyebut menu tertentu, tak masalah Anda coba memesannya, minta dibawakan sepulang sekolah.