Cegah Anak Alami Down Syndrome, Lakukan Ini Saat Hamil
- VIVA/Rintan Puspitasari
VIVA – Down syndrome merupakan sebuah kelainan tubuh pada kromosom genetik seseorang. Kelainan ini disertai banyak gejala yang nampak secara fisik maupun perilaku pengidapnya.
Sebelumnya, kelainan genetik ini disebut-sebut akibat kehamilan yang terlampau tua, yakni usia ibu di atas 35 tahun. Namun, sudah banyak kasus yang menunjukkan bahwa usia ibu bukan lagi faktor utama pemicu down syndrome.
"Dulu usia ibu yang hamil di atas 35 tahun, menjadi faktor penyebab anak alami down syndrome. Sekarang sudah bukan itu lagi karena usia ibu hamil di 20 tahunan, tetap saja ada yang anaknya down syndrome. Jadi sudah sangat beragam faktornya sehingga sulit dicegah," ujar Spesialis Rehabilitas Medik, dr. Luh Wahyuni, SpRM(K), dalam acara Talkshow Down Sindrom, di RSCM Kiara Jakarta, Rabu, 28 Maret 2018.
Dokter Luh memaparkan, meski tak ada cara untuk mencegah, down syndrome bisa diketahui sejak dini. Sebab, berbagai pemeriksaan sejak kehamilan dengan teknologi super canggih, mampu menganalisis risiko adanya down syndrome pada anak.
Madeline Stuart, down syndrome yang sukses menjadi model
"Ada USG empat dimensi untuk melihatnya sejak dalam kandungan. Memastikan diagnosisnya dengan pemeriksaan kromosom yang diambil lewat darah. Bisa juga mengambil cairan amnion, tapi untuk yang ini harus sangat hati-hati karena berisiko infeksi," terangnya.
Dengan mengetahui sejak dini, lanjut dokter Luh, ini adalah cara paling efektif untuk memperkuat mental orangtua saat merawat anaknya kelak. Orangtua bisa dengan gigih mencari tahu terkait down syndrome dan mencoba berbagai cara untuk menstimulasi calon buah hatinya tersebut.
"Persiapkan mental. Kemudian, be?ajar dan cari tahu terkait down syndrom. Kenali apa aja gejala yang bisa menyertai, kelainan apa yang bisa timbul, dan cari solusinya untuk anaknya bisa tumbuh dan berkembang dengan layak nanti. Yang paling penting, ibu harus tahu cara menstimulasi anak dengan down syndrome, melalui cara apa saja agar anak bisa tumbuh seperti anak normal lainnya," jelasnya.