Ibu Menyusui Minum Obat, Ini yang Terjadi pada Tubuh Bayi

Resep dan obat dokter untuk menjaga si kecil selama bepergian harus selalu dibawa untuk mengatasi keadaan darurat.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Ibu menyusui yang sakit seperti flu dan batuk, biasanya menolak minum obat. Alasannya karena khawatir zat kimia dalam obat bisa sampai ke bayi melalui ASI, sehingga menimbulkan efek negatif.

Langkah tersebut merupakan bentuk kehati-hatian ibu dalam merawat dan menjaga bayi. Namun, akan menjadi masalah yang cukup mengganggu ibu, apabila sakit yang diderita tak kunjung sembuh, karena tidak mendapat asupan obat sama sekali.

Apabila hal itu terjadi, sebaiknya ibu segera berkonsultasi ke dokter. Dokter yang akan memeriksa kondisi ibu, serta memutuskan apakah ibu aman mengonsumsi obat atau tidak.

Seperti disampaikan di laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ketika ibu menyusui mengonsumsi obat, umumnya hanya 1 persen dari dosis obat yang sampai ke bayi melalui ASI. Selain itu, hanya terdapat sejumlah kecil obat yang dilarang dikonsumsi selama menyusui.

Obat-obatan dengan zat tertentu ternyata bisa menimbulkan efek berbeda pada tubuh bayi, serta memengaruhi produktivitas ASI apabila ibu tetap mengonsumsinya.

Parasetamol (asetaminofen)
Efek pada bayi: menyebabkan bercak kemerahan di tungkai atas dan di muka.
Efek pada produksi ASI: tidak ditemukan informasi

Difenhidramin
Efek pada bayi: kolik 10 persen. 1 dari 6 bayi dilaporkan mengantuk.
Efek pada produksi ASI: belum diteliti

 

Kodein
Efek pada bayi: bradikardi (jantung berdetak lebih lambat), mengantuk.

Efek pada produksi ASI: meningkatkan kadar prolaktin tetapi tidak berefek terhadap kemampuan menyusui jika ibu sudah dapat menyusui dengan baik

Pseudoefedrin
Efek terhadap bayi: rewel
Efek terhadap produksi ASI: menurun setelah  24 jam pemberian pseudoefedrin 60 mg secara oral

Ibuprofen
Efek pada bayi: tidak ada

Selain dari reaksi tersebut, apabila ibu menyusui minum obat, perlu memperhatikan apakah tubuh bayi menunjukkan gejala reaksi lain. Misalnya berupa ruam kemerahan di pipi atau badan, diare, perubahan pola menyusu, perubahan pola tidur, tingkat kesadaran, dan sebagainya.

Oleh sebab itu, sebagai langkah aman, konsultasikan dengan dokter terlebih dulu sebelum minum obat. Atau, ibu bisa memerah ASI kemudian disimpan sebagai persediaan bayi selama ibu dalam pengaruh obat.