Ini Cara Mudah dan Seru Kenalkan Pubertas Pada Anak

I Am Me Series, buku edukasi anak-anak tentang pubertas
Sumber :
  • Viva.co.id/Anisa Widiarini

VIVA – Memiliki anak pra remaja kerap membuat orangtua ketar-ketir. Bukan hanya soal tingkah laku yang khas kids zaman now, anak-anak pra remaja akan menghadapi pubertas.

Semua orangtua mungkin merasa, menjelaskan soal pubertas serta sex education kepada anak tidaklah mudah. Sebagian mungkin masih menganggap tabu, dan tidak sedikit yang merasa kesulitan untuk membahas topik tersebut kepada si buah hati.

Anak-anak cenderung lebih mudah menerima serta mencerna informasi dalam bentuk visual yang menarik, seperti melalui buku cerita.

Nah, cara tersebut bisa Anda terapkan untuk memberi pemahaman mengenai pubertas kepada mereka.

Di Indonesia, konten pubertas untuk anak bisa dikatakan masih jarang ditemui. Hal ini disadari oleh Robyn Soetikno. Ide seputar pubertas kemudian dituangkan Robyn ke dalam bentuk buku cerita anak-anak.

Buku seri I'am Me Series yang ditulis Robyn, dibuat dalam konsep billingual (Indonesia-Inggris). Buku tersebut ditujukan bagi anak pra remaja, untuk membantu mereka mengenal, memahami dan mencintai diri sendiri.

Sang penulis mengatakan bahwa, I Am Me Series berkonsep open dialog, dimana orangtua dan anak bisa membacanya bersama.

"Buku ini untuk anak-anak, tapi buat orangtua yang merasa kesulitan membuka obrolan soal pubertas dengan si anak biasanya juga terbantu dengan buku ini. Jadi sebaiknya saat membaca buku, anak juga didampingi orangtua untuk sekadar sharing," cerita Robyn.

Telah hadir sebanyak 8 seri, buku tersebut berisi starting point pengenalan terhadap tubuh anak usia 6 tahun ke atas dan kala mengalami fase awal pubertas. Selain itu lewat rangkaian bukunya, Robyn ingin menyampaikan pesan pentingnya menyayangi dan memahami diri sendiri.

"Lewat buku I Am Me Series aku ingin mengangkat betapa pentingnya happy dengan diri sendiri."

Ada delapan buku yang ditulis Robyn. "Ada I Am Changing yang bercerita mengenai proses pubertas untuk anak perempuan dan laki-laki. Lalu I Am a Little Lady yang mengulas soal menstruasi pertama, lengkap dengan tips, seperti bagaimana memilih pembalut," kata Robyn.

Kemudian seri ke 3 adalah I Am Growing Up yang membahas mengenai perubahan tubuh akibat pubertas, misalnya pertumbuhan buah dada, atau memilih bra pertama.

Di seri ke 4  berjudul I Am Perfect, Robyn bercerita tentang tentang self image, serta body confidence. Seri ke 5 adalah I Am a Change Maker, bahwa anak bisa menjadi agen perubahan, dimulai dari lingkungan sekitar. Tiga seri lainnya membahas tentang penggunaan internet, ‘cinta monyet’, hingga bagaimana saat anak-anak mulai terjun ke masyarakat.

"Anak-anak usia sekolah dasar biasanya mulai resah. Misalnya ketika menghadapi pubertas. Enggak cuma menghadapi perubahan tubuhnya aja, mereka secara identitas kan juga berubah," lanjut Robyn.

Soal ide cerita, Robyn mengaku terinspirasi dari kisah teman-temannya juga pengalaman pribadinya. Dalam menyusun cerita, Robyn juga berkonsultasi dengan psikolog anak. 

"Setiap orang punya pengalaman 'growing up'-nya sendiri. Terus juga dari pengalaman diri sendiri," katanya.

Mengenal Robyn Soetikno

Berlatar belakang psikologi kesehatan, Robyn tertarik dengan dunia literatur sejak SMA, kepada VIVA, gadis kelahiran 19 Oktober 1993 itu berkisah memulai debutnya dengan menulis buku anak-anak berbahasa Inggris yang ia bagikan ke lingkungan terdekatnya.

Memilih untuk menulis buku anak-anak diakui founder aplikasi GUESehat dan Teman Bumil juga karena ketertarikannya pada literatur anak-anak. 

"Saya senang lihat gambar untuk buku anak-anak. Meski kontennya sedikit, tapi setiap kali dibaca kita akan menemukan arti yang berbeda. Kontennya luas maknanya," kata Robyn.

Kini, 8 seri buku I'am Me Series sukses diburu dan mendapat respons positif dari para orangtua.

"Bahkan ada orangtua yang minta membahas buku soal sunatan. Setiap event meet and greet, itu ada orangtua dan guru-guru datang, responsnya positif. Mereka semakin butuh media untuk ngobrol soal hal-hal seperti ini," katanya.

Menggaet ilustrastor muda

Dalam proses pembuatan buku, Robyn memang sengaja melibatkan ilustrator muda Indonesia.

"Pada pertengahan 2016 aku ketemu sama ilustrator-ilustrator muda ITB, dan mereka mengaku happy banget bisa ikutan project ini. Ilustrator setiap buku beda-beda, jadi punya ciri khas masing-masing," cerita Robyn.

Robyn menyorot banyak buku anak-anak yang bagus karya anak bangsa, tapi belum banyak yang bisa masuk ke pameran Internasional.

"Buku anak-anak di Indonesia lumayan banyak, tapi yang masuk dunia internasional atau masuk ke pameran belum banyak. Padahal ilustrator buku anak-anak di Indonesia itu banyak yang butuh panggung," kata dia.

Ketika ditanya soal rencana membuat buku lain, ia mengungkap dalam waktu dekat dirinya akan melengkapi buku I Am Me Series versi anak laki-laki, dan buku biografi tentang pahlawan nasional untuk anak-anak.