Anak Cerdas dan Pintar Bergaul, Coba Ajak Main Begini
- pexels
VIVA – Orangtua seringkali merasa khawatir saat anak mulai memasuki usia sekolah. Hal yang sering ditemui biasanya anak cenderung merasa takut mencoba hal baru, sulit bersosialisasi dengan teman baru, hingga kurang memiliki kepekaan terhadap lingkungan sekitar.
Masalah anak tersebut bisa muncul karena kebiasaan pola asuh dari orangtua atau pengasuh anak bahkan kakek nenek di rumah.
Untuk itu diperlukan aspek pendukung agar anak mampu mengembangkan kemampuan sensorik, motorik dan sosialnya sejak kecil. Langkah yang bisa Anda lakukan adalah memberi stimulasi pada anak melalui permainan.
Melalui permainan, anak akan dirangsang untuk mengeksplorasi dan mempelajari hal-hal baru. Tapi, ini tidak berarti hanya membiarkan anak bermain sendiri, karena kehadiran orangtua di setiap momen bermain anak sangat diperlukan agar ia dapat lebih mengeksplorasi fungsi mainan tersebut.
Pilih mainan sesuai kegiatan dan usia anak untuk dukung tumbuh kembangnya.
"Para orangtua dapat memberi jenis mainan yang sesuai dengan jenis kegiatan, usia dan kemampuan anak untuk mendapatkan hasil yang optimal hingga tahap krusial perkembangan anak," kata psikolog Noella Birowo, pendiri TigaGenerasi dalam acara ELC Little Sense Collection Preview and Talkshow, di Grand Indonesia, Jakarta Pusat, 15 Februari 2018.
Lebih lanjut, penulis buku Anti Panik ini menambahkan, "Tapi begitu pergi ke toko mainan tidak bisa cuma main, harus ada komunikasi dua arah (orang tua dan anak)."
Di setiap fase pertumbuhan anak diperlukan permainan yang berbeda untuk merangsang indera mereka. Misalnya, di fase pertama sejak lahir adalah fase di mana anak memulai indera penglihatan dan sentuhan. Sehingga penting untuk memilih mainan yang bisa memaksimalkan indera penglihatan dan peraba.
Memasuki usia tiga bulan, anak sudah mampu mengontrol gerakan tangan dan kaki serta senang mengeksplor hal-hal yang ada di sekitar. Di usia enam bulan, anak mulai bisa duduk atau bahkan merangkak.
"Tidak pernah ada kata terlambat untuk mengajak anak bermain. Tapi akan lebih baik jika dilakukan sejak usia dini," ujarnya.