Kecanduan Gadget Bikin Anak Tak Kreatif, Begini Mencegahnya

Anak-anak bermain gadget tablet smartphone.
Sumber :
  • REUTERS/Beawiharta

VIVA – Di zaman sekarang, gawai sudah menjadi solusi bagi para orangtua agar si kecil bisa duduk manis. Nyatanya, penggunaan gawai yang kerap menjadi candu itu, membuat si kecil tak pernah merasakan kebosanan.

Padahal, rasa bosan sangat dibutuhkan si kecil yang masih dalam tahap tumbuh kembang. Sebab, rasa bosan yang hinggap, dapat memicu si kecil untuk berpikir kreatif.

"Bosan itu hal positif untuk anak. Dengan bosan, dia akan membuat sesuatu agar rasa bosannya, di situ dia terstimulasi. Kalau diberikan gawai, itu hanya akan membuat otaknya tidak terstimulasi," ujar Pendiri dan CEO, Family Online Safety Institute, Stephen Balkam, ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Senin 12 Februari 2018.

Di sisi lain, tak sedikit orangtua yang memilih jalan praktis dengan memberi anak gawai agar tidak perlu repot-repot mengasuhnya. Bahkan, banyak orangtua yang tidak menyadari saat anak mulai kecanduan gawai.

"Banyak orangtua yang belum sadar kalau anaknya kecanduan gadget, karena kecanduannya masih di tahap awal. Dengan mencekoki anak permainan di gadget setiap hari tanpa batasan waktu, sewaktu-waktu bisa membuat emosi anak meningkat dan ini sudah parah kecanduannya," ujar Komisi Perlindungan Anak Indonesia, Margaret Aliyatul, di kesempatan yang sama.

Margaret menjelaskan kecanduan pada anak harus dibatasi sejak dini. Dimulai dari orangtua yang mau berusaha berinteraksi bersama anak agar gawai tidak lagi menjadi hal yang menarik untuk anak.

"Ini yang mulai harus diperhatikan, perlunya kurangi waktu bermain gawai pada anak. Mulai kasih permainan nyata yang lebih menarik atau ajak anak ikut aktivitas menarik di sekolahnya," kata dia. (ase)