Makan Cokelat Bikin Anak Batuk, Mitos atau Fakta?

Cokelat bulat.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Cokelat merupakan salah satu makanan favorit anak-anak. Rasanya yang manis di lidah, membuat banyak anak tak bisa terlepas dari kenikmatan tersebut.

Karenanya tak heran jika muncul banyak anggapan tentang cokelat, mulai dari memancing obesitas, hiperaktif, hingga batuk. Dampaknya, tak sedikit orangtua yang melarang anaknya makan cokelat.

Menurut ahli gizi, Dr. Rita Ramayulius, DCN, M. Kes., biji cokelat sangat kaya nutrisi yang baik untuk kesehatan tubuh. Di antaranya, vitamin A,B,C,D,E, karbohidrat, zat besi, kalium, kalsium, magnesium, dan senyawa fenolik.

Nutrisi tersebut sangat bermanfaat untuk menunjang pertumbuhan anak. Namun sayangnya, proses pengolahan biji cokelat menjadi cokelat yang siap dikonsumsi, dapat mengurangi kandungan nutrisinya.

"Sebaiknya memilih cokelat dengan kadar 70 persen biji cokelat. Jika dalam cokelat hanya mengandung 7 persen hingga 33 persen, cokelat tersebut dapat berbahaya untuk kesehatan anak-anak," ucapnya saat ditemui VIVA dalam acara KidZania Chocolate Creation with Silver Queen, di Pacific Place, Jumat 9 Febuari 2018.

Rita menjelaskan, nutrisi yang rendah di dalam cokelat kemasan itulah yang menyebabkan penyakit masuk ke dalam tubuh anak, salah satunya batuk.

"Dengan kandungan biji cokelat yang sedikit, maka di dalam cokelat kemasan tersebut lebih banyak kandungan gula di dalamnya. Kandungan gula berlebih yang dikonsumsi oleh anak, dapat menimbulkan rasa gatal pada tenggorokan dan membuat anak batuk," kata Rita. (mus)