Berusia 90 Tahun, Kedai Kopi 'Tak Kie' Sasar Remaja Kekinian
- VIVA.co.id/ Rintan Puspitasari
VIVA – Bagi Anda pencinta kopi, pasti tidak asing dengan sajian Es Kopi dari 'Kedai Kopi Es Tak Kie'.
Ya, Kedai yang hits sejak tahun 1927 ini didirikan oleh Liong Kwie Tjong. Ini dahulunya merupakan warung kopi sederhana yang berlokasi di Petak Sembilan, Glodok, Jakarta Pusat.
Jika dulu Anda harus ke kawasan Glodok untuk menikmati segelas kopi Tak Kie, kini tidak perlu lagi. Karena keturunan ketiga dari Liong Kwie Tjong mulai melebarkan sayap mengenalkan Kopi Tak Kie ini pada generasi muda.
Martin Yulus, salah satu keturunan Liong Kwie Tjong, mengungkapkan dirinya menyadari ada potensi besar kopinya disukai generasi muda. Hal itulah alasan dirinya memperluas jangkauan penjualan dengan membuat inovasi salah satunya dengan 'keluar kandang' hingga merambah media sosial.
"Saat ini kopi kan tak hanya dinikmati oleh orangtua saja. Tapi anak muda," ujarnya kepada VIVA ditemui di Indonesia Culinary Festival, Central Park Mall, Jakarta, Sabtu 30 Desember 2017.
Selain itu ia mengaku mengajak adiknya untuk merambah ranah pemasaran lewat media sosial yaitu website (kopiestakkie) dan instagram (@kopiestakkieglodok).
Soal rasa, kopi ini punya aroma dan rasa yang unik dan turun temurun. "Kopi ini dibuat dari gabungan kopi lampung, robusta, arabika dan digabungkan dengan rahasia resep turun menurun. Itu lah yang membuat kopi kami memiliki rasa yang berbeda," ujarnya.
Mulai dari Rp22 ribu, dan Anda dapat memilih seberapa kuat rasa kopi yang Anda inginkan. Tak hanya itu, dari segi menu diakui Martin kopinya tidak ada yang diubah, tetap sama cita rasanya dari yang diturunkan oleh sang ayah.
"Kami sajikan kopi hitam dan kopi susu saja. Tapi kami tonjolkan karakter kopinya dengan menambahkan kekuatan rasa kopi tersebut. Mulai dari sedang hingga strong. Pembeli yang tentukan seleranya," ujarnya.
Selain media sosial, salah satu cara mendekatkan diri ke konsumennya adalah dengan mengikuti bazar ke mal-mal.
"Biasanya dapat panggilan untuk ikut bazar dari mal ke mal, dan event. Namun untuk event masih beberapa." (one)