Francis, Roti Sehat di Jakarta Bergaya Eropa dan Jepang
- VIVA/Isra Berlian
VIVA – Memiliki tubuh sehat menjadi idaman bagi setiap orang. Tak jarang masyarakat pun melakukan berbagai hal untuk mendapatkan tubuh yang sehat itu, salah satunya adalah mengonsumsi makanan yang sehat. Mulai sadarnya masyarakat Indonesia dengan kondisi kesehatannya pun berdampak dengan menjamurnya kuliner sehat di berbagai daerah.
Tren kuliner sehat yang kian booming belakangan ini pun dimanfaatkan oleh salah satu penyedia kuliner sehat yakni Francis Artisan Bakery. Adi Kwok, sang direktur menyebut minat masyarakat, terutama di kalangan millennial yang ingin hidup sehat menjadi salah satu alasannya, untuk menyediakan makanan sehat untuk dikonsumsi, baik untuk sarapan, makan siang hingga makan malam.
Mengklaim sebagai pembuat roti sehat, dia pun menyebut bahwa semua produk-produk yang dikeluarkanya dibuat dari bahan-bahan kualitas terbaik yang baik untuk pencernaan.
"Roti sehat, kebetulan kami memakai ragi yang kita kembangkan dari resin yang kita fermentasi sendiri sampai 10 hari, jadi sangat halus untuk pencernaan. Selain itu, dari varian dan isinya kita pakai kacang-kacangan, sayuran dan sebagainya," ujarnya di Jakarta, Jumat, 29 Desember 2017.
Soal rasa, ia pun tidak pernah ingin mengecewakan pelanggannya. Pasalnya, setiap produk dengan label ‘sehat’ umumnya dianggap orang tidak memiliki cita rasa yang enak. Oleh karenanya, ia pun selalu memadukan bahan-bahan yang berkualitas agar menghasilkam cita rasa yang nikmat.
"Banyak toko roti yang ingin menyajikan roti sehat tapi gagal, karena yang sehat rasanya tidak enak. Kali ini kita tidak hanya seha, tapi juga enak dan bisa dinikmati semua kalangan," kata dia.
Tak hanya itu, pihaknya pun melakukan perpaduan teknik pembuatan roti dari Eropa dan Jepang agar memberikan cita rasa dan tekstur roti yang menggugah selera.
"Kita kalau sweet bun itu rotinya empuk, banyak angin pakai topping dan filling dengan beraneka macam. Rotinya enak, tapi tidak mengenyangkan. Sedangkan kalau roti dari Eropa isinya padat adonan, tapi buat orang Indonesia membosankan,” ucapnya menjelaskan.
“Jadi kita ambil adonan gaya Eropa yang padat dan bergizi, dan kita perpadukan dengan style roti Jepang dengan topping, filling dan sebagainya," ujarnya.
Toko kue yang baru buka cabang kedua di kawasan Jakarta Selatan, tepatnya di Gandaria City ini menawarkan 80 varian roti dengan harga berkisar mulai dari Rp15 ribu hingga Rp30 ribu. Beberapa pilihan roti itu mulai dari double cheedar, choco bun, banan and chesee, roti kinomo, clacssic onion, smoked chesee and mushroom, kohi mocca, dark choco creamchesee, sakura mochi, viena, chocochip walnut dan masih banyak lagi.
"Kalau mereka bingung ingin mencari mana yang menjadi pilihan mereka, mereka bisa mencicipinya terlebih dahulu dan kami sudah menyediakan produk tester-nya untuk memudahkan mereka," kata dia.
Untuk konsep, toko rotinya yang berada di lantai LG ini pun bersifat open kitchen sehingga pembeli bisa mengetahui bahwa produk-produknya adalah produk yang fresh.
Dirinya pun menjelaskan bahwa produk yang disajikan selalu baru. Ketika produknya yang dijual pada hari itu tidak laku, maka pada malam harinya roti-roti tersebut langsung disingkirkan.