Manisan Cabai, Oleh-oleh Nendang dari Negeri Khayangan
- VIVA.co.id/Dwi Royanto (Semarang)
VIVA – Bicara oleh-oleh khas Dieng di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, semua orang tentu menyebut buah carica. Tapi, siapa sangka, daerah berjuluk Negeri Khayangan itu juga memiliki makanan khas lain yang tak kalah nendang, yakni manisan cabai.
Mendengar nama manisan cabai, tentu orang berpikir tentang rasa pedas dan manis. Rasa penasaran pasti muncul kenapa cabai bisa diolah menjadi sebuah manisan yang menggoyang lidah.
Manisan Cabai memang hanya ada di Dieng. Makanan berbahan dasar olahan cabai ini hanya menggunakan cabai yang hanya tumbuh di dataran paling tinggi di Wonosobo tersebut. Jangan salah, cabai di Dieng tidak seperti cabai-cabai daerah lain. Ukurannya justru besar seperti buah tomat, namun tetap pedas.
Olahan manisan cabai khas Dieng diproduksi oleh PT Yuasa Food yang biasa membuat oleh-oleh khas di Dieng. Manisan ini diproduksi sejak 2016 lalu. Untuk menjadi manisan yang enak, hanya cabai merah atau matang yang dipakai.
Proses pembuatannya pun cukup mudah. Cabai merah hanya perlu diambil isinya dan diambil kulitnya. Kulit cabai lalu diiris-iris kecil, selanjutnya dibuat manisan dengan air manisan. Setelah itu manisan dikemas di dalam botol kecil untuk kemudian dijual.
"Manisan cabai ini rasanya pedas bercampur manis. Saat dikunyah pedasnya terasa di lidah. Pedasnya terasa sebentar, tapi enggak panas kalau di perut. Justru bisa menghangatkan tubuh, " kata Trisila Juwantara, selaku Direktur Yuasa Food di Dieng, Rabu, 29 November 2017.
Penambah Stamina
Selain terasa legit, banyak yang memanfaatkan cabai ini sebagai penambah stamina. Isi cabai biasanya tak dibuang begitu saja. Tapi dimanfaatkan petani lokal untuk ditanam kembali. Selain dibuat manisan, cabai ini juga laris dijual ke Bandung, Jawa Barat.
"Jadi manisan cabai merupakan satu-satunya minuman yang diproduksi dari dataran tinggi di Dieng. Sangat cocok bagi para sopir serta wisatawan hingga mereka yang suka mencari tantangan,” ujar dia.
Manisan cabai Dieng kerap dipoduksi dalam jumlah banyak dan cenderung laris manis sebagai pelengkap Carica. Produksinya bisa mencapai 2.000 botol per hari. (ren)