Lezatnya Kue Lumpur Licek, Jajanan Kekinian di Malang
- VIVA.co.id/Lucky Aditya
VIVA.co.id – Kue lumpur, teksturnya lembut, licin dan kenyal. Dinamakan lumpur karena teksturnya mirip dengan tanah yang lembek. Namun, bahan-bahannya tak jauh berbeda dengan kue pada umumnya, seperti tepung terigu dan telur. Perbedaannya terletak pada penggunaan santan dan kentang.
Di Malang, Jawa Timur, kue ini menjadi salah satu jajanan tradisional yang sedang naik daun. Bahkan ada yang dinamakan kue lumpur licek. Dari bahasa lokal, licek merupakan kata ‘walikan’ yang artinya ‘kecil.
Kue lumpur licek menjadi primadona di toko kue lumpur Muda-mudi Jaya cabang Sidoarjo. Di outlet baru mereka yang berlokasi di Jalan Soekarno-Hatta, Lowokwaru, memang dijual aneka kue lumpur lezat. Tapi licek yang menjadi andalan.
Eva Soraya, salah satu pembeli kue lumpur mengaku datang untuk pertama kalinya mencicipi kue lumpur Muda-mudi Jaya yang lebih terkenal di Sidoarjo. Menurutnya, kue lumpur licek lebih gurih dengan aneka pilihan topping yang ditawarkan.
"Kalau di sini (Malang), tahunya umumnya kan kelapa, keju, kismis untuk topping-nya. Ternyata di sini varian banyak banget. Saya pingin coba dan lihat cara buatnya karena kenapa kok bisa selembut ini teksturnya," kata Soraya saat ditemui di Malang, Kamis, 28 September 2017.
(VIVA.co.id/Lucky Aditya)
(VIVA.co.id/Lucky Aditya)
Harga kue lumpur yang dijual di sana bervariasi, mulai dari Rp2.500 hingga paling mahal Rp3.500 per buah. Varian yang ditawarkan antara lain kue lumpur original, kelapa muda, nangka, durian, keju dan green tea.
Juli Setiadi, pemilik outlet kue lumpur mengaku ia menggunakan resep turun temurun keluarga sejak pertama kali sang nenek berjualan.
"Kalau resep sih dari keluarga. Ini kan juga salah satu kue tradisional, harus dilestarikan jugalah ya. Kalau di Malang kita punya andalan, lumpur licek. Itu dialek asli Malang yang berarti ‘kecil’," ujar Juli. (ase)