FOTO: Teknik Memanggang Ayam dengan Sinar Matahari

Ayam panggang.
Sumber :
  • Pixabay/NguyenPhamDang

VIVA.co.id – Jika biasanya ayam panggang dimasak di dalam oven atau dibakar di atas arang, ayam yang satu ini justru dipanggang di bawah sinar matahari. Bahkan, Sila Sutharat, seorang pria pemilik kedai makan di Thailand harus mengenakan masker las sebelum memasak ayam tersebut.

Ya, pria berusia 60 tahun tersebut menemukan cara yang cerdik untuk menawarkan hidangan yang sedikit berbeda.

Sila bahkan merancang dan membuat sendiri alat masak yang ia gunakan untuk memantulkan sinar matahari yang kemudian akan mematangkan ayamnya. Ia menggunakan perangkat besar yang terbuat dari hampir 1.000 cermin yang bergerak mengikuti matahari. 

Ayam-ayam yang telah dibumbui lantas diletakkan di bawah alat tersebut hingga terpanggang panasnya pantulan sinar matahari hingga matang.

Meski terbilang unik, namun metode memasaknya ini sempat membuat heran sejumlah orang.

"Mereka bilang saya gila, memasak ayam seperti ini tidak mungkin," katanya, seperti dikutip dari laman Straits Times.

Di sebelah kiosnya yang berada di sebelah selatan Bangkok, deretan ayam yang dijemur di bawah sinar matahari terlihat begitu mengkilap setelah direndam di dalam bumbu dalam waktu yang cukup lama.

Hal ini karena reflektor matahari menghasilkan panas yang hebat, sehinggafungsinya tak jauh berbeda dengan oven. Ayam yang dipanggang dengan sinar matahari ini hanya membutuhkan waktu 12 menit untuk dimasak.

Sebelumnya, selama 20 tahun terakhir Sila memanggang ayam sama seperti orang-orang kebanyakan di tempatnya. Tapi setelah video kompor suryanya diluncurkan secara online, orang-orang dari seluruh Thailand berbondong-bondong datang ke kiosnya yang berlokasi di provinsi Phetchaburi.

Sila mengatakan bahwa gagasan tersebut muncul pada tahun 1997 saat dia terkena panas sinar matahari yang dipantulkan jendela bus.

"Saya pikir, dengan panas yang terpantul ke jendela dari matahari ini, saya mungkin bisa mengubahnya menjadi energi," ujarnya menambahkan.

Sila mengatakan bahwa dibandingkan dengan panggangan arang tradisional, metode memasak yang ia gunakan membuat  daging lebih empuk dan matang secara merata.

Selain itu, mengingat iklim tropis Thailand yang terik, matahari adalah sumber energi yang gratis, bersih dan benar-benar berkelanjutan.

"Pada saat itu (20 tahun terakhir), energi seperti bensin dan gas menjadi lebih mahal dan pemasok juga kehabisan kayu untuk dijual," kenangnya.