Mencicipi Ubi Kukus Tradisional Khas Belu, NTT
- VIVA.co.id/Rintan Puspitasari
VIVA.co.id – Belu, sebuah daerah di Nusa Tenggara Timur (NTT) ini memiliki makna persahabatan. Sebuah kata yang bila diterjemahkan secara harfiah berarti teman atau sobat.
Di daerah yang berbatasan langsung dengan Timor Leste di sisi timurnya ini, masyarakatnya memiliki beberapa makanan terkenal. Yang umum dikenal adalah se'i baik itu dari daging babi, sapi atau bahkan ikan. Kemudian sambal tomat lahurus dan jagung bose. Tapi ternyata mereka juga memiliki makanan khas yang sehat.
Dengan bahan utama singkong, hidangan dengan nama ai uhik kuhus (ubi kukus) ini biasa dijumpai di pasar, atau bahkan penduduk setempat biasa memasak makanan ini untuk hidangan sehari-hari. Selain cara membuatnya yang cukup mudah, makanan ini juga mengandung banyak manfaat bagi kesehatan.
Bahan-bahan pembuatnya selain tepung singkong adalah kelapa parut, gula merah, kacang hijau setengah matang dan air.
Saat berkunjung ke NTT baru-baru ini, VIVA.co.id sempat mampir ke salah satu warung penjual ai uhik kuhus. Ternyata cara membuatnya terbilang mudah, yaitu dengan meremas-remas tepung singkong dan kelapa parut yang telah dicampur dengan air, gula merah parut dan kacang hijau di dalam wadah bernama nyiru. Kemudian dibentuk sesuai dengan kepalan tangan.
Lalu dikukus di wadah pengukus yang terbuat dari anyaman daun lontar dengan bentuk kerucut, namanya kakuhus. Wadah itu lantas dimasukkan ke dalam hanek (periuk tanah liat) yang telah diisi air dan dimasak di atas api.
Makanan ini umumnya disajikan bersama ikan kuah asam atau bisa pula dinikmati sebagai teman minum kopi.
Perlu diketahui, singkong memiliki beragam manfaat bagi tubuh, di antaranya melancarkan pencernaan, sebagai sumber energi, mengatasi sakit kepala, baik untuk diet rendah lemak, mencegah anemia, juga baik untuk dikonsumsi penderita diabetes.