Festival Sambal, Uji Nyali Kuliner Super Pedas di Semarang

Festival Makanan Sambal
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dwi Royanto (Semarang)

VIVA.co.id – Sebuah festival kuliner unik digelar selama empat hari berturut-turut di Kota Semarang, Jawa Tengah. Festival yang menyajikan aneka olahan makanan itu bertajuk Festival Makanan Sambal yang diperuntukkan bagi pecinta kuliner super pedas.

Kegiatan langka itu di inisiasi oleh Komunitas Kuliner Semarang. Di helat sejak Selasa 29 November sampai Jumat, 4 Desember 2016 di kawasan Mal Sri Ratu Semarang.

Dari namanya, festival ini memang mengakomodir para pecinta aneka olahan kuliner beraroma sambal. Selama empat hari itu, lidah pengunjung akan ditantang nyalinya untuk menjajal makanan super pedas yang disajikan panitia. 

Menurut Ketua Komunitas Kuliner Semarang, Firdaus Diponegoro, beragam jenis kuliner pedas itu disiapkan dalam 60 stan dengan 70 jenis aneka menu makanan super pedas. Beragam jenis itu pun diolah dengan bumbu rempah menggoyang lidah yang menjadi ciri khas kota berjuluk lumpia.

"Di Semarang sendiri kan ada banyak etnis tinggal. Maka tentunya kulinernya jadi beragam. Seperti makanan aklturasi budaya Jawa, Cina, Melayu dan Eropa," kata Firdaus, Selasa, 30 November 2016.

Lewat aneka makanan pedas yang tersaji dalam satu kawasan itu, pengunjung diharapkan bisa memilih sesuai dengan selera. Harga yang ditawarkan pun cukup variatif, mulai Rp15 ribu hingga Rp50 ribu per porsi.

Sejak dibuka pada Selasa kemarin, festival makanan sambal ini pun cukup membuat penasaran ratusan warga. Beberapa stan makanan pedas bahkan tak pernah sepi dihuni pengunjung yang penasaran. 

Faris Fardianto (29 tahun) salah satunya. Warga asli Semarang Timur itu mengaku antusias dengan festival makanan pedas itu. Menurutnya, acara itu akan memudahkan orang yang kerap berburu kuliner pedas di banyak tempat.

"Tadi sempat mencoba sekitar enam stan kuliner. Menariknya setiap olahan makanan punya ciri khas sendiri lewat kepedasan yang disajikan," ujar dia.

Tak jauh beda Faris, hal serupa juga dirasakan Agustina (22 tahun). Perempuan berjilbab itu mengaku rela datang jauh-jauh dari Salatiga untuk menjajal kemampuan lidahnya menyantap makanan super pedas yang tersaji. 

"Menantang sekali acara ini. Tadi sama rombongan kita sempat beradu kuat makan pedas. Lumayan juga karena sekarang harga cabai juga masih mahal," katanya.

 

(ren)