Pola Asuh yang Keras Picu Anak Tumbuh Jadi Pembohong

Ibu dan anak.
Sumber :
  • Pixabay/ Eelementus

VIVA.co.id – Orang tua yang terlalu keras dan ketat dalam mengasuh anaknya akan membentuk dia menjadi seorang pembohong yang ulung. Demikian menurut penelitian yang dipimpin seorang ahli di McGill University, Victoria Talwar.

Soal perkembangan kognitif sosial anak, Talwar mengatakan bahwa menciptakan aura pola asuh yang keras dan menekan akan membuat anak belajar bagaimana cara berbohong agar bisa terlepas dari hukuman.

Dilansir laman The Asian Parent, untuk mendukung pernyataan tersebut, tim peneliti pimpinan Talwar menggunakan 'Permainan Mengintip'. Penelitian tersebut dilakukan di dua sekolah di Afrika Barat.

Satu sekolah menerapkan peraturan yang lebih ketat, sedangkan satu sekolah lain menggunakan pendekatan yang lebih santai dalam pembelajaran. Para peneliti kemudian meminta anak-anak untuk menebak objek apa yang suaranya terdengar di dalam permainan.

"Tes ini meminta anak-anak untuk mengidentifikasi objek-objek hanya melalui suara, dengan satu objek terakhir yang tidak memiliki korelasi dengan bentuk sebenarnya," tulis laporan penelitian tersebut.

Para peneliti kemudian meninggalkan ruangan dan ketika mereka kembali, mereka menanyakan kepada anak-anak apa objeknya dan apakah mereka mengintip atau tidak.

"Dr Talwar menemukan bahwa jumlah siswa berbohong dan jujur dari sekolah yang lebih santai secara kasar sama dengan penelitian di sekolah lainnya. Namun, siswa dari sekolah yang ketat cepat sekali berbohong dan melakukannya dengan sangat efektif," lanjut pernyataan hasil penelitian tersebut.

Meski demikian, berbohong sebenarnya tidak sepenuhnya hal yang buruk. Apakah itu dampak dari pola asuh yang keras, berbohong tetap memiliki efek psikologis.

"Ketika anak-anak berbohong, itu bukan berarti tanda mereka tumbuh menjadi orang jahat. Namun, itu tanda mereka sedang mengembangkan keterampilan psikologis yang penting," tulis sebuah artikel.

Berbohong menunjukkan kemampuan anak untuk berpikir di luar kotak dan dalam cara yang non-linear. Lebih jauh lagi, jika mereka mampu menjaga semua kebohongan dan kejujuran mereka, artinya mereka punya ingatan yang baik.

Namun, tentu saja berbohong bukan sifat yang harus dipupuk, terutama pada anak-anak. Tapi, ada penekanan, betapa berpengaruhnya pola asuh orang tua pada anak.

 

(ren)