Merasakan Kelezatan Hidangan Khas Peru
- VIVA.co.id/ Rintan Puspitasari
VIVA.co.id – Tak semua orang gemar melakukan kegiatan kuliner, ataupun mencoba makanan-makanan baru yang belum pernah ada sebelumnya. Ada beberapa alasan, karena memang tidak suka berkuliner, hingga takut akan rasa yang belum pasti sesuai di lidah.
Tapi tidak demikian dengan hidangan asal Peru di restoran satu ini. Meski restoran ini baru pertama kali ada di Indonesia, dan nama-nama hidangannya cukup sulit dilafalkan, tapi ternyata, saat hidangan datang dan mulai mencicip, sungguh lezat dan ramah dengan lidah orang Indonesia.
Hidangan Peru, memang merupakan hidangan fusion yang mendapat pengaruh bangsa lain, seperti Jepang dan China salah satunya. Maka tak heran, lidah orang Indonesia masih bisa menerima rasa hidangan khas Peru.
"Bumbu masakan lokal Peru dipengaruhi bumbu-bumbu populasi suku Inca, serta beragam masakan diperkenalkan oleh pendatang dari Eropa, Asia, dan Afrika Barat. Hidangan Peru sendiri terbentuk setelah 100 tahun cuisine dari Eropa dan China," kata Henry Sanjaya, Co Founder Pavela, di Bilangan Pondok Indah, Jakarta Selatan, 21 Juni 2016.
Awalnya karena tidak bisa menemukan bumbu untuk menu khas yang dibawa para pendatang, akhirnya mereka melakukan modifikasi dengan menggunakan bahan yang ada di Peru. Masakan Peru juga akrab di lidah masyarakat Indonesia karena mereka pecinta karbohidrat seperti sebagian besar masyarakat Indonesia.
Beberapa contoh menu andalannya pun saat dicoba, memiliki sensasi rasa cabai, namun jangan bayangkan akan sepedas masakan di Indonesia. Karena cabai yang khusus didatangkan dari Peru ini sama sekali tidak pedas.
"Pedas kita berbeda dengan pedas Peru. Kalau di kita pedasnya membakar lidah, kalau cabai dari sana pedasnya wangi, hampir mirip dengan lada hitam."
Seperti Pollo Saltado, nasi yang disajikan dengan dada ayam filet yang lezat dan empuk."Saltado adalah bahasa Spanyol dari istilah gongseng, hidangan ini merupakan hidangan nasional di Peru," ujar Henry.
Sedangkan menu andalan lainnya adalah Pollo a La Brasa, yaitu nasi disajikan dengan salad dan daging ayam panggang, untuk Nikkei Chicken, merupakan ayam filet yang dilumuri saus khusus, digoreng, mirip seperti karage untuk kemudian disajikan dengan saus tartar.
Kalau ingin mencoba makanan yang biasa ditemui di makanan Indonesia, pelanggan bisa memesan nasi goreng atau disebut Arroz con Chaufa disajikan lengkap dengan ayam dan telur mata sapi, bahkan ada acar di atasnya. Atau bisa memesan Anticucho atau Sate ayam dengan cincangan daun mint, disajikan lengkap dengan nasi berbumbu mentega.
Yang perlu dicatat, nasi yang dihidangkan di restoran yang baru buka tanggal 13 Juni 2016 ini merupakan nasi berbumbu mentega."Bumbu pada nasi pakai cilantro, butter rice dan bumbu rahasia."
Meski hidangan Peru mendapat pengaruh dari negara lain, namun yang membedakan adalah rasa dan aroma cabai yang digunakan, dan untuk menghadirkan cita rasa otentik, restoran ini rela mendatangkan langsung cabai dari Peru.
Info Restoran :Pavela
Pondok Indah Mall 3, Street Gallery GF #13
Jakarta Selatan
Jam buka : 10.00- 00.00 (Minggu-Kamis) dan 10.00-02.00( Jumat-Sabtu)
Harga : Rp25.000- Rp 95.000
Interior : Teras rumah dengan graviti Machu Picchu , outdoor tidak tersedia