Peran Orangtua saat Anak Praremaja Alami Imej Tubuh Negatif

VIVA.co.id – Menghadapi anak praremaja yang sedang mengalami sindrom imej tubuh atau body image ternyata susah-susah gampang. Imej tubuh merupakan cara individu mempersepsikan tubuhnya, baik secara sadar maupun tidak sadar yang meliputi ukuran, fungsi, penampilan, dan potensi tubuh berikut bagian-bagiannya.

Dengan kata lain, imej tubuh adalah kumpulan sikap individu, baik yang disadari ataupun tidak, yang ditujukan terhadap dirinya. Umumnya, seseorang tidak mengadaptasi dengan cepat terhadap perubahan dalam fisik tubuh.

Meskipun terjadi perubahan pada bagian yang tak terlihat oleh orang lain, perubahan tubuh mempunyai efek yang signifikan pada individu. Selain itu, penurunan atau penambahan berat badan juga mengubah imej tubuh seseorang.

Dalam menghadapi hal tersebut, peran orangtua sangat dibutuhkan guna pendampingan anak yang mengalami imej tubuh negatif. Sebab, bukan tidak mungkin anak akan mengalami depresi, gangguan kecemasan, kenakalan dan bunuh diri.

"Perlu adanya pendampingan bagi orangtua dengan anak yang mengalami masa body image praremaja. Sebab bila tidak (ada pendampingan), anak tersebut akan kehilangan semangat dan berujung dengan kenakalan remaja dan hal buruknya adalah bunuh diri," ujar Dokter Spesialis Anak, dr. Bernie Endyarni Medise, Sp.A(K), M.P.H saat ditemui pada Kampanye Drink Move Be Strong FrieslndCampina di kawasan Jakarta Pusat, Selasa, 21 Juni 2016.

Dia menambahkan bahwa perkataan dan pendapat dari teman sebaya, orangtua dan media memiliki dampak yang kuat untuk menyemangati anak pada masa ini. Orangtua harus menghindari perkataan keluhan tentang tubuh di hadapan anak.

Selain itu, penting bagi orangtua menanamkan aturan tegas dan realistis mengenai kebiasaan anak. Anda dapat melakukan pujian yang lebih banyak tentang kualitas kepribadian dan sikap daripada penampilan anak.

Berikan pula pengertian pada anak untuk mengutamakan kesehatan sebagai kewajiban. Tanamkan bahwa tubuh yang sehat adalah tubuh yang ideal.