Ibu, Ini Tips Ajarkan Anak Minta Maaf dengan Tulus
- Pixabay
VIVA.co.id – Bulan Ramadan adalah momen yang pas untuk saling bermaaf-maafan. Nah, sebagai orangtua, sudah seharusnya Anda mengajarkan si kecil untuk meminta maaf secara tulus sejak dini. Bukan hanya akan membantu membangun karakternya menjadi lebih baik, hal ini akan membuat sang buah hati semakin memaknai bulan yang penuh dengan berkah ini.
Dilansir dari laman Parents.com, Jumat, 10 Juni 2016, penting untuk mengajarkan anak meminta maaf secara tulus agar ia memahami tindakan yang dilakukan pada orang lain dan belajar untuk tidak mengulanginya lagi.
Nah, langkah pertama yaitu saat masih dalam situasi marah dan kecewa, buat si kecil untuk tenang terlebih dahulu. "Jika orangtua memaksa anak meminta maaf di tengah situasi dimana dirinya masih kecewa, si kecil tidak akan memahami bahwa apa yang ia lakukan kepada orang lain akan berdampak buruk," ujar psikolog dari Kirk Neurobehavioral Health, Kolorado, Jennifer Kirk, Psy.D.
Selanjutnya, ajari rasa empati pada si kecil, di mana rasa tersebut mampu membuatnya untuk mulai merasakan dan menghargai perasaan orang lain atas tindakan yang telah ia lakukan. Buat ia bertanya pada dirinya sendiri bagaimana rasanya jika ia berada di posisi orang lain.
Jika mereka melakukan kesalahan pada Anda, maka jangan marah atau berteriak, melainkan ucapkan kalimat yang membuatnya merasakan apa yang Anda rasakan seperti, "Hal itu menyakiti hati ibu. Ibu sayang kamu, ayo coba kita sama-sama merenung.”
Anak adalah peniru yang ulung, sehingga ia akan meniru dan mengikuti bagaimana cara orangtua menyelesaikan masalah dengan dirinya. Berikan contoh bijaksana yang baik di depan si kecil.
Terakhir, yaitu bentuk perubahan pada diri si kecil. Misalnya, saat ia bertindak kurang baik pada temannya, tanyakan padanya, bagaimana agar dapat mengubah rasa sedih yang telah ia lakukan tersebut. Mungkinkah dengan memberi temannya pelukan, atau berbagi permainan menyenangkan. Hal ini bisa menjadi salah satu tindakan untuk meminta maaf tanpa si kecil mengucapkan maaf.
Tugas Anda pada poin terakhir adalah bukan memintanya untuk mengucapkan kata ‘maaf’, melainkan memberitahu kepada mereka betapa bangganya Anda atas perubahan perilaku lebih baik yang telah ia lakukan pada temannya.
(mus)