Tips Jitu Menghemat Listrik

Ilustrasi mesin cuci.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Saat berdiskusi tentang bumi dan bagaimana perilaku manusia yang saat ini telah merusak bumi, orang cenderung akan mengutuk hal tersebut. Namun, saat dihadapkan pada pilihan, orang justru memilih yang murah, padahal produk tersebut tidak ramah lingkungan.

"Orang yang pertama dilihat apa, harga, baru kemudian merk. Kita konsumen kalau diskusi maunya yang bagus-bagus, tapi kalau di toko maunya yang murah," kata Nyoman Iswarayoga, di acara Kick Off Kampanye brightFuture dan program #beliyangbaik, di Lippo Mal Kemang, Jakarta Selatan, Kamis, 21 April 2016.

"Kalau kita mau cari, ada kok produk yang ramah lingkungan, tapi kita kan harga beda sedikit saja berat untuk memutuskan. Dan memang biasanya produk seperti ini lebih mahal dari produk umumnya. Padahal kalau dibandingkan, pasti lebih hemat dari segi pemakaian listrik,” kata dia.

Nyoman mencontohkan, saat ini sudah ada pendingin ruangan yang 1PK 350 watt, tapi apakah orang mau membeli produk yang hemat listrik dengan harga yang lebih mahal?

Lebih lanjut dia menambahkan bahwa setiap produk yang kita gunakan akan berdampak di daerah lain. Semakin lama kita tidak bisa mendapatkan produk itu lagi, karena kalau lingkungan sudah rusak, sumber daya tidak akan ada lagi.

Nah, bertepatan dengan Hari Bumi Sedunia yang jatuh pada 22 April, sebagai konsumen, dan orang yang memiliki peran penting untuk terciptanya produk berkualitas dan ramah lingkungan, mari belajar sebagai konsumen yang bijak, cermat, dan cerdas. Salah satunya saat memilih produk elektronik yang hemat listrikl. Berikut ini adalah beberapa tipsnya.

Baca label

Orang sering salah mengartikan tulisan watt yang ada di kemasan lampu. Baca berapa energi yang dibutuhkan untuk menghidupkan lampu, dan berapa output-nya.

"Kita seringkali dibodohi. Kita beli lampu delapan watt itu input, bukan output. Itu listrik yang dibutuhkan untuk menyalakan lampu, bukan soal terangnya. Bisa saja berbeda terangnya antar merk, meski sama-sama tertulis depalan watt. Ini perlu kecermatan kita,” ujar Nyoman.

Tahu cara penggunaan

Ada lemari pendingin dengan watt lebih rendah, dengan volume isi lebih kecil, jadi lebih boros listrik.

"Mengisi kulkas hingga penuh, hasilnya tidak akan dingin. Kalaupun bisa dingin, dia akan menggunakan energi yang maksimal untuk mendinginkan,” kata Nyoman.

"Begitupun dengan mesin cuci, meski sudah ada smart washer yang bisa mengatur jumlah air, jangan terus mencuci beberapa potong pakaian dengan mesin cuci, tunggu sampai setengahnya terisi baru dicuci,” ujar dia.

Ia pun berpesan di Hari Bumi Sedunia yang jatuh pada hari ini. Dia mengatakan, bagus tidaknya suatu produk itu bukan bergantung pada produsen, tapi pada diri sendiri sebagai konsumen. Terdapat banyak pilihan, namun terkadang orang malas memikirkannya.

"Apa kita mau susah sedikit demi keberlangsungan hidup bumi, dan anak cucu kita nantinya? Untuk apa kita punya uang untuk membeli, tapi suatu saat produk itu sudah tidak bisa dihasilkan lagi karena sumber daya yang telah hilang?" ujar Nyoman.

"Sebagai konsumen kita selalu punya pilihan untuk berbuat yang lebih baik. Dahulukan reduce, kalau bisa dikurangi jumlahnya kan itu lebih baik, baru reuse dan recycle.”

(mus)