Mengulik Istimewanya Tembakau Srintil

Ketika tembakau diserang.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Saiful Bahri

VIVA.co.id – Tembakau srintil namanya, tak setenar tembakau jenis virginia atau jenis lainnya yang sering ditanam oleh petani di berbagai wilayah di Indonesia. Namun siapa sangka tembakau srintil mempunyai harga yang cukup fantastis dan punya khasiat menyembuhkan penyakit seperti pusing kepala.

Ketua Umum Aliansi Masyarakat Tembakau Indonesia Budidoyo mengatakan, harga satu kilogram tembakau jenis srintil di pasaran bisa mencapai Rp1 juta dan jika dibandingkan dengan tembakau virginia yang per kilonya hanya kisaran Rp 15.000 merupakan komoditas yang menjanjikan.

"Memang kalau petani menanam tembakau dan bisa tumbuh menjadi tembakau srintil dipastikan akan menjadi jutawan," terang Budi di sela-sela acara Urun Rembug Raperda KTAR Kota Yogyakarta, Kamis 21 April 2016.

Tembakau srintil kata Budi, hanya bisa ditemukan di wilayah Temanggung dan tidak semua petani bisa menanam tembakau yang menjadi tembakau srintil.

"Banyak faktor yang menyebabkan tanaman tembakau menjadi tembakau srintil di antaranya faktor tanah, faktor pemupukan dan faktor cuaca. Biasanya tembakau srintil muncul saat musim kemarau panjang dan susah air," jelasnya.

Warga asli Temanggung ini mengatakan dari ribuan petani tembakau di Temanggung belum tentu satu petani mampu mendapatkan tembakau srintil.

"Ya istilahnya, ketiban rezeki maka tidak mungkin mendapatkan tembakau srintil," ungkapnya.

Budi menjelaskan pembeli tembakau srintil biasanya para pemilik pabrik rokok yang langsung datang ke petani tembakau dan melakukan penawaran.

"Tembakau srintil ini tidak ada yang diolah menjadi rokok, namun hanya menjadi koleksi karena semakin tua tembakau maka aromanya semakin kuat," ujarnya.

Istimewanya lagi, tembakau ini menjadi komoditi yang paling banyak diburu pengusaha besar. Mengapa? Ini  karena kandungan nikotinnya yang sangat kuat dibandingkan jenis lain.

"Kalau merokok dicampuri tambakau srintil pasti perokoknya mabuk atau bahkan bisa pingsan karena saking kuatnya nikotin," tuturnya.