Inovasi Makanan Indonesia Beku yang Lezat dan Praktis
Kamis, 17 Desember 2015 - 18:02 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Tasya Paramitha
VIVA.co.id - Kesibukan dan aktivitas yang padat membuat banyak orang jarang memasak di rumah. Apalagi dengan ragam kafe, restoran serta layanan pesan antar makanan yang semakin lama semakin banyak tersedia di kota-kota besar, sehingga kelezatan masakan rumah begitu dirindukan.
Baca Juga :
Meski cita rasanya sangat dekat dengan siapa pun dan bisa membangkitkan memori masa kecil, memasak makanan rumah membutuhkan waktu yang lebih lama dan tenaga yang lebih besar.
Tak heran jika produk makanan beku kian beragam dan bisa dengan mudah ditemukan di toko swalayan dan supermarket. Sebut saja roti, dim sum, pizza hingga ayam goreng.
Namun, tak hanya hidangan internasional, kini hidangan tradisional khas Indonesia pun tersedia dalam bentuk beku.
Ya, belum lama ini diluncurkan produk inovasi masakan rumah beku yang diracik secara alami menggunakan rempah-rempah Nusantara. Tak tanggung-tanggung, produk yang dinamakan Heat and Eat tersebut menghadirkan 10 variasi hidangan khas Tanah Air.
Dari ayam balado, ayam bakar bumbu Bali, ayam rendang, ayam rica merah, ayam woku, daging rendang, daging rica, semur daging, gulai kambing hingga tongseng kambing.
"Tujuan diluncurkannya produk ini adalah untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan konsumen yang gemar menyantap masakan rumah, namun sering tidak sempat karena kesibukan mereka. Menu makanan Indonesia juga kami pilih untuk melestarikan warisan kuliner tradisional," ujar Nicolas Durupt, General Marketing Heat and Eat saat ditemui di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Kamis, 17 Desember 2015.
Tiap varian terdiri atas dua jenis kemasan yaitu 250 gram dan 500 gram yang harganya berkisar Rp32 ribu hingga Rp60 ribu untuk hidangan ayam dan Rp58 ribu hingga Rp65 untuk hidangan daging.
"Produk ini juga sangat cocok untuk dibawa bepergian ke luar negeri, karena sudah kami uji. Yang pasti harus berada di suhu ruangan. Kalau kemasannya sudah dibuka jangan sampai bocor," ujar Chef Cucu, juru masak Heat and Eat saat ditemui di kesempatan yang sama.
Ia menambahkan, produk yang telah mendapat sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) tersebut masih bisa bertahan melewati perjalanan ke luar negeri yang memakan waktu dua hingga tiga hari. Namun, pastikan untuk langsung menyimpannya di dalam freezer setelah sampai di tempat tujuan.
Meski masuk ke dalam golongan makanan beku, produk yang masa kedaluwarsanya hingga satu tahun setelah tanggal produksinya jika disimpan di suhu -18 derajat Celsius hingga -21 derajat Celsius itu sama sekali tidak mengandung zat pengawet.
"Tantangan menciptakan produk ini adalah lidah Indonesia berbeda-beda. Lidah orang Sumatera dan Jawa kan seleranya berbeda. Jadi, kami harus melakukan serangkaian tes dulu untuk menentukan rasa makanan mana yang paling mendekati cita rasa umum sehingga mudah diterima," kata Nicholas.
Sebagai informasi, setiap kemasan Heat and Eat terdiri atas hidangan sesuai dengan variasi yang tertera di kemasan dalam kondisi matang dan telah dibekukan. Hidangan tersebut telah dibungkus plastik tahan panas dan bisa langsung dipanaskan dengan cara dikukus, direbus atau dipanaskan di dalam microwave kurang lebih selama tujuh menit tanpa harus dikeluarkan dari plastik terlebih dahulu.