Menikmati Gurihnya Kuah Empal Gentong Krucuk, Cirebon
- VIVA / Ricky
VIVA.co.id - Datang ke sebuah daerah di Nusantara tanpa mencicipi makanan khas di wilayah tersebut rasanya kurang afdol. Saat main ke Cirebon, selain wajib menjajal nasi jamblang dan nasi lengko, ada satu lagi makanan yang harus dicoba, yakni empal gentong.
Buat yang belum familiar dengan makanan ini, empal gentong adalah menu kuah daging plus lontong, yang rasanya gurih seperti soto namun memiliki rasa yang khas.
“Empal gentong itu mirip soto, bedanya kalau soto dimasak dengan cara biasa, empal gentong dimasaknya pakai gentong dan proses pembakarannya memakai kayu,” ujar Fajriah, pengelola kedai Empal Gentong Krucuk, yang terkenal di Cirebon, ditemui beberapa waktu lalu.
Rumah makan Empal Gentong Krucuk di Cirebon. Foto: Ricky Dastu
Wanita tengah baya itu menjelaskan, Empal Gentong Krucuk yang ia jalankan sudah ada sejak tahun 80-an, turun-temurun. Ia jelaskan, tamu yang datang banyak dari pejabat setempat, atau tamu-tamu dari Jakarta yang sedang main ke Cirebon. Ia terangkan, semenjak tol Cipali hadir, tamu dengan mobil pelat B makin banyak.
Soal isian, ia jelaskan empal gentong yang dijual berisi daging sapi, baik itu jeroan, babat, usus, paruh, atau jika ada pelanggan yang mau murni daging sapi, juga bisa dilayani.
“Gurih sekali kuahnya, rasanya mirip gule namun ia lebih khas,” kata wahyu, seorang tamu dari ibukota yang hari itu bertandang ke rumah makan yang berada di dekat Taman Krucuk, Cirebon.
Soal harga, wahyu bilang banderol yang diberikan cukup bersahabat. Untuk seporsi empal gentong, dijual Rp18 per porsi, dengan lontong atau nasi Rp4000 per porsi. Buat tamu yang rasa laparnya ekstra, bisa melahap empal gentong sambil memesan sate daging kambing muda, yang harganya Rp3000 per tusuk.
Hidangan Empal Gentong Krucuk di Cirebon. Foto: Ricky Dastu
Umun, juru masak rumah makan itu menjelaskan, empal gentong ditempatnya sengaja dibakar memakai kayu, supaya aromanya mengena. Kayunya pun harus husus, yakni kayu asem. Lalu lontongnya dibungkus memakai daun pisang klutuk, karena jika tidak nanti lontongnya akan kemerahan dan rasanya tidak lagi gurih.
“Nah, untuk teman makan empal gentong itu, yang paling pas adalah kerupuk kulit,” jelas pria itu, sambil menerangkan, di saat weekend, jumlah daging sapi yang ia masak bisa mencapai jumlah satu kuintal.