Mengungkap Mitos Soal Makanan dan Dampak Kesehatannya
Selasa, 29 September 2015 - 15:46 WIB
Sumber :
- Reuters
VIVA.co.id - Selama ini begitu banyak orang yang begitu percaya pada mitos yang belum terbukti kebenarannya. Itulah yang menyebabkan banyak terdapat informasi yang simpang siur mengenai makanan dan dampaknya pada kesehatan.
Baca Juga :
Berikut ini adalah beberapa mitos tentang makanan yang banyak dipercaya orang berikut dengan fakta-faktanya, seperti dilansir dari Huffington Post.
Cokelat picu jerawat
Ini adalah salah satu mitos yang paling umum. Banyak remaja yang mengatakan cokelat mengakibatkan kulit mereka berjerawat, padahal hormon di usia muda yang memicu timbulnya jerawat. Sejumlah studi telah menunjukkan bahwa tidak ada kaitan antara cokelat dan masalah kulit. Bahkan beberapa jenis cokelat tertentu mampu memberikan manfaat kesehatan pada kulit.
Telur sebabkan kolesterol tinggi
Telur tak diragukan lagi merupakan sumber nutrisi penting. Namun, banyak orang yang mengkambinghitamkan kuning telur dan menyebutnya sebagai penyebab tingginya kadar kolesterol tubuh. Faktanya, penyebab kolesterol tinggi adalah lemak jenuh dan lemak trans, bukan kolesterol yang terkandung di dalam kuning telur.
Konsumsi kalori di malam hari lebih berbahaya
Pernyataan tersebut hanya sekedar mitos. Yang perlu Anda ketahui adalah kalori tetap kalori, sehingga kapanpun dikonsumsi akan berisiko membuat berat badan bertambah jika tidak dibakar. Ya, peningkatan berat badan terjadi karena Anda mengonsumsi kalori lebih banyak dari yang dibakar oleh tubuh. Tak peduli kapan pun Anda mengonsumsi kalori, efeknya akan selalu sama.
Wajib minum delapan gelas air per hari
Tubuh memang membutuhkan asupan air untuk dapat berfungsi dengan baik setiap hari. Namun, mengonsumsi delapan gelas air per hari yang banyak disebutkan orang tidak sepenuhnya benar.
Faktanya, tidak ada aturan pasti bahwa Anda harus mengonsumsi delapan gelas air setiap hari. Itu karena asupan air tidak hanya berasal dari minum, melainkan juga dari makanan yang Anda santap.
Selain itu, jumlah asupan air yang dibutuhkan tubuh tiap orang berbeda tergantung dari aktivitas sehari-hari, aktivitas fisik, usia, jenis kelamin, kondisi tubuh dan sebagainya. (ren)